Suara.com - COVID-19 merupakan penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Mayoritas pengidap COVID-19 mengalami gejala ringan seperti batuk, demam, dan kelelahan.
Orang yang berusia di atas 65 tahun dan orang dengan masalah kesehatan mendasar seperti diabetes atau obesitas memiliki risiko untuk mengembangkan kasus yang parah.
Di sisi lain, COVID-19 dapat menyebabkan gejala hidung yang mirip dengan infeksi saluran pernapasan atas, seperti hidung tersumbat atau berair.
Beberapa laporan studi kasus juga menggambarkan orang dengan COVID-19 mengalami sensasi terbakar di hidung. Lalu, apakah ini berarti sensasi terbakar di hidung merupakan tanda COVID-19?
Baca Juga: Sudah 1.207 Nakes Wafat Saat Pandemi, LaporCovid-19: Sembilan Nakes Gugur Tiap Hari
Dilansir Healtline, rasa terbakar di hidung memang berpotensi menjadi gejala COVID-19, tetapi itu bukan gejala yang paling umum.
Satu-satunya studi medis yang meneliti rasa terbakar di hidung adalah studi kasus yang terisolasi. Jadi, saat ini, tidak jelas seberapa sering orang mengalami masalah tersebut.
Apa yang menyebabkan sensasi terbakar di hidung Anda?
Sensasi terbakar di hidung dapat disebabkan oleh peradangan pada sinus Anda dari infeksi sinus. Virus, jamur, dan bakteri dapat menyebabkan infeksi sinus.
Satu studi Agustus 2020 dari 1.773 orang dengan COVID-19 menemukan bahwa 4,1 persen mengalami hidung tersumbat dan 2,1 persen mengalami pilek. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penyumbatan pada sinus yang mendorong pertumbuhan bakteri atau jamur.
Baca Juga: Daftar Laboratorium Tes PCR di Malang Raya yang Diakui Satgas Covid-19
Studi kasus
Infeksi sinus memang tidak umum terjadi di antara orang-orang dengan COVID-19, tetapi beberapa laporan kasus telah mencatatnya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Surgical Case Reports pada Maret 2021 menggambarkan seorang pria berusia 52 tahun dengan COVID-19 yang mengembangkan infeksi sinus parah.
Tidak jelas apakah COVID-19 adalah satu-satunya penyebab atau faktor yang berkontribusi terhadap infeksi tersebut. Namun, kultur jamur dan bakteri negatif menunjukkan bahwa COVID-19 mungkin memainkan peran utama.
Sebuah studi Februari 2021 memeriksa tiga orang dengan COVID-19 yang membutuhkan perawatan intensif, yang mengembangkan infeksi sinus jamur.
Infeksi sinus jamur memiliki tingkat kematian yang tinggi di antara orang-orang yang mengalami gangguan sistem imun. Ketiga orang dalam penelitian ini meninggal karena komplikasi COVID-19 lainnya.
Sekali lagi, kebanyakan orang tampaknya tidak terkena infeksi sinus akibat COVID-19.menyebabkan erosi tulang di dasar sinusnya dan komplikasi di mata kanannya.
Gejala umum COVID-19
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, gejala COVID-19 yang paling umum adalah:
- demam
- batuk kering
- kelelahan
Gejala yang kurang umum tetapi masih sering dilaporkan meliputi:
- kehilangan bau
- kehilangan rasa
- pegal-pegal
- sakit kepala
- sakit tenggorokan
- hidung tersumbat
- mata merah
- diare
- ruam kulit