Suara.com - Sebuah penelitian menemukan orang yang pernah tertular virus corona Covid-19 akan lebih berisiko terinfeksi varian Delta. Karena, varian Delta ini 4 kali lebih kuat untuk menembus antibodi para penyintas Covid-19.
Analisis laboratorium menemukan bahwa satu kali suntikan vaksin Pfizer atau AstraZeneca hanya mampu memberikan perlindungan 10 persen terhadap virus corona varian Delta, yang ditemukan pertama kali di India.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menemukan varian Delta 4 kali lebih mungkin menembus antibodi pelindung pada orang yang pernah terinfeksi virus corona Covid-19 dibandingkan varian Alpha.
Temuan ini membantu menunjukkan penyebab virus corona varian Delta ini lebih mudah menyebar, terutama di kalangan orang dewasa muda yang cenderung tidak terkena serangan ganda.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Bikin Heboh, Ini Kelompok Orang yang Cenderung Terlindungi
Menurut Public Health England, satu dosis vaksin Pfizer memiliki tingkat efektivitas 36 persen untuk melawan infeksi simtomatik akibat varian Delta. Sedangkan, satu dosis vaksin AstraZeneca memiliki tingkat efektivitas 30 persen.
Sementara itu, para ahli di Inggris berasumsi bahwa vaksin Moderna memiliki tingkat efektivitas sama seperti vaksin Pfizer dalam melawan varian Delta, terutama seteleha suntikan kedua.
Di Inggris sendiri, varian Delta telah menyumbang hingga 95 persen dari keseluruhan kasus virus corona Covid-19. Menurut data dari Wellcome Sanger Institute, varian Delta ini menjadi kasus virus corona paling dominan di Inggris dalam waktu kurang dari 6 Minggu.
"Varian Delta ini memiliki keunggulan bisa menyebar lebih cepat. Artinya, virus akan jauh lebih mudah menular dan menginfeksi manusia. Jadi, orang yang sudah vaksinasi mungkin akan kurang terlindungi dengan baik," kata Dr Peter English, pensiunan konsultan di Communicable Disease Control dikutip dari The Sun.
Namun, para ahli khawatir varian virus corona lainnya juga akan ikut bermunculan. Dr Julian Tang, profesor kehormatan dan ahli virologi klinis, Universitas Leicester, mengatakan varian virus corona yang lebih kebal dari vaksin Covid-19 mungkin akan bermunculan dan rentan menyerang populasi dengan kekebalan yang masih belum kuat.
Baca Juga: Alasan Laboratorium Unand Belum Periksa Virus Corona Varian Delta di Sumbar