Berniat Jalani Program Bayi Tabung? Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Jum'at, 09 Juli 2021 | 13:55 WIB
Berniat Jalani Program Bayi Tabung? Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Ilustrasi bayi tabung [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program bayi tabung menjadi salah satu cara untuk bisa hamil bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan. Namun program tersebut tidak bisa asal dilakukan.

Bagi pasangan yang berencana melakukan program bayi tabung ada berbagai persiapan yang harus dilakukan. Terutama kondisi kesehatan si calon ibu. 

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER, menyampaikan, persiapan yang harus dilakukan sebelum proses bayi tabung berjalan salah satunya dengan fit and proper test suami dan istri. 

"Tes ini dilakukan dengan melakukan wawancara awal untuk mengetahui riwayat pernikahan, berapa lama pernikahan, siklus haid, riwayat penyakit dan operasi, riwayat pekerjaan, riwayat pengobatan sebelumnya, dan lainnya," kata dokter Shanty dalam keterangan tertulis kepada suara.com, Jumat (9/7/2021).

Baca Juga: Viral Bayi 1 Bulan Keluarkan Cairan Putih Seperti ASI dari Payudara, Apa itu?

Juga ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, bukan hanya istri tetapj juga suami. Sejumlah syarat yang berlaku di Indonesia untuk melakukan program bayi tabung di antaranya:

  1. Harus pasangan suami-istri yang sah dan tidak menggunakan donor sperma atau telur dari bukan pasangan
  2. Calon ibu belum menopause
  3. Calon ibu tidak memiliki penyakit yang dapat diperberat oleh kehamilan, seperti penyakit jantung
  4. Kondisi rongga rahim sehat (tidak didapatkan mioma, polip, dan perlekatan yang mengganggu rongga rahim). Karena rongga rahim nantinya penting untuk penempelan embrio (janin). Apabila didapatkan kelainan pada rongga rahim tersebut, maka harus dilakukan tindakan operatif terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman embrio ke dalam rahim.
  5. Tidak didapatkan cairan pada salah satu atau kedua saluran telur (hidrosalping). Apabila ini terjadi, maka harus dilakukan tindakan berupa laparoskopi operatif untuk mengangkat saluran telur yang terkait untuk mencegah leakage cairan dari saluran telur ke dalam rongga rahim yang nantinya dapat mengganggu penempelan embrio.
  6. Siap secara mental dan finansial   

"Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, Anda dan pasangan dapat melakukan serangkaian pemeriksaan. Mulai dari pemeriksaan dasar infertilitas berupa analisis semen sperma, histerosalpingografi (HSG) untuk mengevaluasi saluran telur, USG transvaginal, dan konfirmasi ovulasi dengan melihat siklus haid wanita atau dengan pemeriksaan hormon," paparnya.

Selanjutnya calon ibu akan diberikan suntikan hormon setiap hari untuk memperbesar ukuran beberapa cangkang telur (folikel), sehingga dapat dilakukan panen telur (ovum pick up). Kemudian akan dipilih telur yang paling baik untuk digabungkan bersama sperma agar terjadi pembuahan.

"Apabila persiapan dan syarat-syarat sudah terpenuhi, maka dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi akan memulai program bayi tabung," pungkasnya.

Baca Juga: Bayi Tewas di Subulussalam Diduga Digorok Ibu Kandung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI