Jangan Panik, Begini Cara Redakan Stres Saat PPKM Darurat

Selasa, 06 Juli 2021 | 12:10 WIB
Jangan Panik, Begini Cara Redakan Stres Saat PPKM Darurat
Ilustrasi stres (pexels/@shvetsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun sedikit banyak berpengaruh terhadap kondisi mental. Terlebih dengan terpaan berita tentang makin memburuknya situasi Covid-19. 

Belum lagi, Indonesia baru saja menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat sejak 3 hingga 20 Juli 2021, untuk mengendalikan kasus Covid-19. Tentu ini tidak mudah bagi masyarakat jika harus berdiam diri di rumah.

Psikolog Intan Erlita mengatakan orangtua dan lansia di rumah saja lebih rentan mengalami stres karena terus mendapat paparan berita di media sosial. Sehingga ia menyarankan untuk mencari berita-berita positif.

Ilustrasi stres (pexels/@olly)
Ilustrasi stres (pexels/@olly)

“Bukan tidak boleh kita mengetahui data, tetapi bukan untuk menjadi kita takut dan menjadi over protektif,” kata Intan Erlita.

Baca Juga: Anies Usul Pengetatan Sejak Mei, Epidemiolog UI: Jokowi Lamban Ambil Keputusan

Berikut tips lain dari Intan untuk menjaga pikiran agar tidak stres, sehingga jadi lebih sehat berdasarkan siaran pers Susu Segar Hometown Dairy, Selasa (6/7/2021):

  1. Banyak berdoa karena meskipun ikhtiar kita sudah maksimal, tetapi kedekatan kita kepada Tuhan Yang Maha Pencipta ini jauh membuat kita lebih tenang.
  2. Memulai baca-baca berita-berita atau follow akun-akun yang valid dan bukan hanya menciptakan hoaks. Menyaring berita apa yang masuk kepada diri kita baik melalui media social, berita TV, maupun WA Group yang ada.
  3. Mulai bekerjasama dengan orang-orang di rumah. Kita sebutnya adalah tim, duduk bareng suami dan anak-anak, kira-kira di masa di rumah aja ini kita mau melakukan apa saja yang seru bersama.
  4. Mencari hobi yang bisa melibatkan bersama-sama keluarga di rumah.
  5. Interaksi anak dengan orang tua, karena bagaimanapun anak-anak membutuhkan interaksinya dengan orang tua.
  6. Menjaga asupan makanan, minuman yang kaya nutrisi, karena kesegaran dan nutrisi alami dari makanan dan minuman bernutrisi dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan imunitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI