Kenapa Virus Corona Varian Delta Lebih Menular? Begini Menurut Pendapat Ahli

Senin, 05 Juli 2021 | 19:15 WIB
Kenapa Virus Corona Varian Delta Lebih Menular? Begini Menurut Pendapat Ahli
Ilustrasi virus Corona Covid-19, varian Delta (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona varian Delta tengah memicu kekhawatiran karena lebih mudah menular dan menyebar. Varian Delta ini juga disebut penyebab lonjakan kasus virus corona Covid-19 di beberapa negara.

Perlu dipahami bahwa varian Delta merupakan strain virus corona Covid-19 B.1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India. Varian Delta ini diperkirakan menyebar 40-60 persen lebih cepat daripada varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Hal ini mungkin memuat banyak orang bertanya-tanya penyebab virus corona varian Delta lebih cepat menular dan menyebar dibandingkan varian virus corona lainnya.

"Tampaknya varian Delta lebih bugar dan lebih cepat menular, karena telah memperoleh beberapa mutasi yang membuatnya mampu mengecoh sistem kekebalan tubuh. Hal ini yang membuatnya lebih unggul daripada varian lainnya," kata Dr Ravina Kullar, Spesialis penyakit menular, ahli epidemiologi dan staf pengajar Sekolah Kedokteran David Geffen di UCLA dikutip dari Fox News.

Baca Juga: Positif Virus Corona Covid-19, Begini Langkah-langkah Isolasi Mandiri di Rumah!

Dr Ravina mencatat bahwa setidaknya 4 dari 13 mutasi dalam protein lonjakan virus corona, yakni D614G, T478K, L452R dan P681R bisa memicu kekhawatiran karena bisa meningkatkan penyebaran dan kemampuan virus mengecoh kekebalan.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona varian Delta (Pixabay/mohamed_hassan)

Ia mengutip sebuah penelitian di Inggris yang menemukan dua dosis suntikan vaksin Pfizer dan AstraZeneca sangat efektif menurunkan kasus rawat inap akibat varian Delta sebsar masing-masing 96 persen dan 92 persen.

Tapi, orang yang belum suntik vaksin Covid-19 sangat berisiko menjalani rawat inap dan menderita parah ketika terinfeksi varian Delta. Karena, mutasi ini membuat antibodi manusia kurang kuat melawan virus sehingga meningkatkan penularannya.

Dr. Aaron E. Glatt, kepala penyakit menular dan ahli epidemiologi rumah sakit di Mount Sinai South Nassau, mengatakan ada lagi satu mutasi yang memungkinkan virus mengikat sel saluran napas manusia lebih erat. Hal ini akan lebih banyak memicu infeksi virus dan viral load yang lebih tinggi dibandingkan strain aslinya.

Sedangkan, mutasi lain dalam virus corona varian Delta mampu melemahkan kemampuan sistem kekebalan tubuh kita untuk melawannya. jadi secara keseluruhan, mutasi dalam varian Delta telah membuat virus ini menyebar lebih cepat dan orang yang rentan menderita parah.

Baca Juga: Suhu Tubuh Bisa Deteksi Virus Corona, Berapa Tingkat Suhu yang Normal?

"Karena itu, sangat penting suntik vaksin Covid-19 dua kali seperti yang telah direkomendasikan untuk melindungi diri dari serangan varian Delta. Vaksin akan membantu kita tidak menderita parah atau menurunkan risiko kematian bila terinfeksi," jelas Dr Aaron.

Sebelumnya, Dr Anthony Fauci dan para ahli lainnya memperkirakan bahwa varian Delta ini bisa berlipat ganda dalam prevalensi setiap 2 minggu. Karena itu, semua orang butuh suntik vaksin Covid-19.

"Ketika virus corona Covid-19 terus menyebar, varian Delta ini akan terus berlipat ganda. Bila kita tidak menghambat penyebarannya, maka penyebaran varian ini akan terus berlanjut. Virus corona akan semakin menular dan akan lebih banyak korban," kata Stuart C. Ray, profesor kedokteran dan onkologi di Johns Hopkins School of Medicine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI