Dalam paparannya pada Diskusi Seri 4 IPB ’33 Tan96uh: Kebiasaan Anak pada Masa Pandemi, Eval menjelaskan peran orangtua sebagai mitra anak perlu diwujudkan dalam hubungan dan komunikasi yang mendorong proses kreatif, sehingga dapat memaksimalkan potensi anak.
"Orangtua juga harus memahami kendala yang dihadapi oleh seorang anak dalam proses PJJ, seperti misalnya sulit fokus, tidak mengerti materi, banyak tugas tidak tuntas, kangen sekolah, dan lain-lain," katanya dikutip Suara.com dari siaran pers, Senin (5/7/2021).
Untuk itu, lanjutnya, orangtua harus hadir sepenuhnya saat berkomunikasi dengan anak, bukan hanya sekedar menanyakan tugas-tugas sekolah, tapi berupaya untuk menangkap dan memahami kata-kata, emosi dan makna tersirat dalam berinteraksi dengan anak.
Di samping persoalan yang muncul akibat kebijakan PJJ, dampak tidak langsung seperti ketersediaan gawai dan kemudahan akses internet yang mengarah pada penggunaan teknologi yang tidak sehat juga menjadi masalah besar lain bagi anak-anak dan orangtua.
Ditambah, ketersediaan waktu luang akibat PJJ dan WFH, kombinasi tersebut dapat menimbulkan efek negatif dalam pola pengasuhan anak apabila tidak dikontrol dengan baik.
Pemilik Rumah Baca Faqih Dadang Darmadi memberikan beberapa tips membangun pola peran orangtua untuk menjadikan anak disiplin dan bahagia.
Pertama, orangtua disebut perlu akrab dengan anak dan konsisten dengan ucapannya. Kedua, negosiasikan batasan dengan anak, berikan konsekuensi yang tegas apabila melanggar.
Ketiga, berikan pujian atas perbuatan baik anak serta instal nilai-nilai kebaikan dengan cara selalu mendekatkan, membiasakan dan menghadirkan kebaikan dalam proses pendampingan anak oleh orangtua.
"Apabila dikelola dengan baik, ketersediaan waktu luang selama PJJ dan WFH sebenarnya bisa dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan potensi dan bakat anak. Orang tua memiliki banyak kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan dan keterampilan anak," tambahnya.
Baca Juga: Lima Aspek Penting dalam Memilih Permainan untuk Anak
Founder Aya Sophia Islamic School & Penulis Buku Pendidikan Wakhida Nurhayati menambahkan, untuk mengembangkan bakat anak diperlukan pemahaman mengenai mesin kecerdasan anak.