Jarang yang Tahu, Olahraga Jalan Cepat Bisa Cegah Kematian Dini Akibat Kurang Tidur

Senin, 05 Juli 2021 | 16:06 WIB
Jarang yang Tahu, Olahraga Jalan Cepat Bisa Cegah Kematian Dini Akibat Kurang Tidur
Ilustrasi olahraga jalan cepat, jalan kaki. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Tapi, beberapa orang mungkin memiliki waktu tidur yang kurang karena berbagai hal.

Padahal kurang tidur bisa berdampak buruk pada kesehatan. Mereka bisa mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan akibat kurang tidur dengan jalan kaki.

Karena, jalan cepat selama 150 menit per minggu bisa mengurangi risiko kematian dini akibat kurang tidur. Tapi, Anda juga tidak harus melakukan olahraga jalan cepat selama 150 menit sekaligus pada satu waktu.

Penelitian yang dipublikasikan secara online di British Journal of Sports Medicine, menemukan bahwa berolahraga sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia bisa mengurangi risiko kematian dini akibat kurang tidur.

Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Berapa Lama Gejala Long Covid-19 Muncul?

Sebenarnya, idealnya Anda perlu rutin olahraga dan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan. Tapi, Anda yang mungin terpaksa harus begadang hingga kurang tidur bisa meningkatkan kesehatan dengan cara olahraga jalan cepat ini.

Ilustrasi tidur (Stocksy)
Ilustrasi tidur (Stocksy)

WHO dilansir dari Metro UK, merekomendasikan bahwa jalan cepat setidaknya 600 menit setara metabolisme aktivitas fisik per minggu dan setara dengan 150 menit seminggu jalan cepat atau 75 menit berlari.

Para penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari rata-rata 380.055 orang berusia 56 tahun. Mereka mengkategorikan intensitas olahraga yang dilakukan orang-orang ini, dari intensitas tinggi, sedang atau rendah.

Selain itu, peneliti juga mengkategorikan pola tidur para peserta dari pola tidur yang sehat, sedang atau buruk. Selama 11 tahun tindak lanjut, 15.503 orang meninggal dunia yang mana 4.095 kasus disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan 9.064 kasus disebabkan oleh kanker.

Berdasarkan jumlah tersebut, 1.932 orang meninggal karena penyakit jantung koroner, 359 karena stroke pendarahan otak (hemoragik), 450 karena bekuan darah (iskemik) stroke dan 1.595 karena kanker paru-paru.

Baca Juga: Positif Virus Corona Covid-19, Begini Langkah-langkah Isolasi Mandiri di Rumah!

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang dalam kelompok olahraga intensitas rendah dan kelompok dengan pola tidur buruk memiliki risiko kematian dini 57 persen lebih tinggi dibandingkan kelompok orang dengan olahraga intensitas tinggi dan pola tidur sehat.

Risiko kematian ini disebabkan oleh semua penyakit, antara lain penyakit kardiovaskular yang mencapai 67 persen dan kanker yang mencapai 45 persen.

Namun, para peneliti mengatakan bahwa jika orang memenuhi batas bawah pedoman WHO untuk berolahraga. Maka, risiko kematian mereka juga akan menurun.

Ilustrasi olahraga. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi olahraga. (Pixabay/Free-Photos)

Para peneliti dari University of Sydney dan University College London, mengatakan hasil temuannya mendukung nilai intervensi secara bersamaan menargetkan aktivitas fisik dan tidur untuk meningkatkan kesehatan.

Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mendukung temuan ini. Saat ini, peneliti masih merekomendasikan semua orang untuk cukup tidur dan rutin olahraga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI