Suara.com - Baru-baru ini, para ilmuwan mengklaim virus corona Covid-19 bisa mengubah sel darah Anda, sehingga mempersulit oksigen untuk masuk ke seluruh tubuh.
Penelitian baru ini bisa menjelaskan penyebab banyak pasien mengalami Long Covid-19 selama berbulan-bulan sejak pertama kali terinfeksi virus corona Covid-19.
Hasil analisis pada 55 orang menemukan bahwa gangguan aliran oksigen adalah penyebab sebagian besar Long Covid-19 yang dialami para pasien virus corona.
Long Covid-19 adalah kondisi di mana pasien mengalami gejala virus corona berkepanjangan meskipun sudah sembuh, seperti kelelahan dan sakit kepala.
Baca Juga: Sempat Krisis Oksigen, RSUP Dr Sardjito Butuh Relawan dan Donasi APD hingga Logistik
Para peneliti mengamati pasien yang telah didiagnosis virus corona Covid-19 menemukan bahwa virus corona Covid-19 ini telah mengubah kekakuan sel darah merah dan putih.
Hal ini membuat nutrisi lebih sulit untuk diproses dan pasien sulit mendapatkan oksigen. Para ahli dari Max Planck Center for Physics and Medicine di Jerman mengatakan kondisi ini seharusnya pulih setelah pasien selesai menjalani perawatan di rumah sakit dan dinyatakan sembuh.
Tapi, beberapa pasien masih mengalami masalah yang sama hingga 14 bulan setelah keluar dari rumah sakit. Kondisi inilah yang disebut Long Covid-19.
Para ahli menemukan hasil ini dengan memeriksa sel darah dari 17 pasien yang sakit akut akibat virus corona Covid-19 antara usia 41 hingga 87 tahun. Mereka juga melihat data dari 14 orang usia 27 hingga 76 tahun yang sembuh dari virus corona Covid-19 dan 24 orang yang tergolong sehat antara usia 26-81 tahun.
Mereka mengukur bentuk dan ukuran sel darah putih dan merah para peserta penelitian. Para ahli menemukan bahwa sel darah merah memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda pada pasien Covid-19.
Baca Juga: Positif Virus Corona Covid-19, Begini Langkah-langkah Isolasi Mandiri di Rumah!
Kondisi inilah yang membuat oksigen sulit tersalurkan ke seluruh tubuh. Para peneliti juga menyatakan bahwa perubahan terus-menerus ini bisa menyebabkan gejala Long Covid-19.
"Hasilnya, 70 persen orang mengalami sakit kepala kronis atau gejala neurologis, 54 persen mengalami gangguan konsentrasi dan 62 persen masalah peredaran darah, seperti keringat dingin dan takikardia," kata para peneliti dikutip dari The Sun.
Mereka pun memiliki hipotesis bahwa perubahan fenotipe fisik sel darah yang terus-menerus bisa menyebabkan gangguan sirkulasi jangka Panjang dan pengiriman oksigen ke seluruh tubuh terhambat.
Sebelumnya, para peneliti menemukan sel besar yang disebut megakariosit mengambil ruang dan menyisakan lebih sedikit ruang bagi darah untuk melewati otak secara bebas pada pasien Covid-19.
Profesor patologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, David Nauen mengatakan temuan penelitian ini bisa membantu kita mengetahui cara virus corona menyerang otak.