Tenang, Nasi Putih Tidak Buruk untuk Kesehatan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 04 Juli 2021 | 08:35 WIB
Tenang, Nasi Putih Tidak Buruk untuk Kesehatan
Ilustrasi nasi putih. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasi putih merupakan makanan pokok banyak orang di dunia, terutama orang Indonesia. Namun, beberapa orang mungkin melihat nasi putih tidak baik untuk kesehatan sehingga memilih opsi lain seperti nasi merah atau brown rice.

Berbeda dengan nasi merah dan brown rice, nasi putih dipreses dengan cara menghilangkan dua bagian, yakni dedak dan embrio, meninggalkan bagian bertepung yang disebut endosperma.

Melansir dari Health, proses ini menghilangkan sebagian besar vitamin B alami, selain mineral, fitokimia, dan serat.

Ini membuat kandungan vitamin dan mineral pada nasi putih terbilang rendah. Satu cangkir nasi putih yang dimasak mengandung lebih dari 200 kalori, sekitar 4 gram protein, dan 44 gram karbohidrat dengan kurang dari 1 gram serat.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Eks Gitaris GIGI Aria Baron Miliki Riwayat Diabetes

Para ilmuwan pun mengatakan bahwa konsumsi nasi putih berlebih dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan pada gilirannya meningkatkan kadar insulin. Seiring waktu, hal ini dapat menguras sel-sel pankreas yang mengeluarkan insulin dan menyebabkan diabetes.

Nasi putih. [Shutterstock]
Nasi putih. [Shutterstock]

Namun ada cara untuk meminimalisir efek tersebut. Memasak dan kemudian mendinginkan nasi putih, telah terbukti meningkatkan pembentukan zat yang disebut pati resisten.

Pati resisten adalah jenis karbohidrat unik yang telah terbukti secara alami meningkatkan tungku pembakaran lemak tubuh. Seperti serat, Anda tidak dapat mencerna atau menyerap pati resisten, dan ketika mencapai usus besar, ia akan difermentasi, yang memicu tubuh untuk membakar lemak .

Satu studi menganalisis kandungan pati resisten dari nasi putih yang baru dimasak, nasi putih yang dimasak didinginkan selama 10 jam, dan nasi putih yang dimasak didinginkan selama 24 jam dan kemudian dipanaskan kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasakan meningkatkan kandungan pati resisten.

Selain itu, peneliti menilai dampak dari tiga sampel beras pada 15 orang dewasa yang sehat. Konsumsi kedua jenis nasi putih dingin menghasilkan respons gula darah pasca makan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan nasi yang baru dimasak.

Baca Juga: Tangani Diabetes di Indonesia, Kemenkes Gandeng Kerjasama dengan Denmark

Ilustrasi nasi putih. (Pixabay)
Ilustrasi nasi putih. (Pixabay)

Jadi jika memungkinkan, biarkan nasi putih mendingin hingga suhu kamar sebelum dimakan.

Nasi putih memang lebih rendah nutrisi dibandingkan dengan beras gandum dan tidak memberikan manfaat perlindungan dari biji-bijian.. Namun, tidak ada satu makanan pun yang membuat atau merusak kesehatan pola makan Anda secara keseluruhan, tak terkecuali nasi putih. 

Supaya lebih sehat, konsumsi nasi dengan makanan utuh bernutrisi seperti sayur mayur dan kacang-kacangan. Anda juga bisa sesekali mengganti nasi putih dengan nasi merah, brown rice maupun oat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI