Mengenal CT Value yang Muncul Dalam Hasil Tes Swab PCR, Cara Menghitung dan Fungsinya

Sabtu, 03 Juli 2021 | 17:55 WIB
Mengenal CT Value yang Muncul Dalam Hasil Tes Swab PCR, Cara Menghitung dan Fungsinya
Petugas mencatat sampel peserta test PCR di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika seseorang dinyatakan positif Covid-19 lewat metode polymerase chain reaction atau tes swab PCR, hal lain yang menjadi sorotan adalah CT Value atau nilai Cycle Threshold.

Angka CT value dalam tes PCR disebut cerminan tingkat keparahan virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 terhadap tubuh seseorang.

Lantas, sebenarnya apa itu CT value? Bagaimana cara menghitung dan fungsi CT value?

Mengutip The Indian Express, CT value adalah nilai yang muncul saat tes PCR, tes yang dianggap sebagai golden standar dalam diagnosis Covid-19, sehingga hasilnya sudah pasti valid.

Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada pedagang di pasar tradisional, Jalan Indrakila, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/6/2021). [ANTARA FOTO/Didik Suhartono]
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada pedagang di pasar tradisional, Jalan Indrakila, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/6/2021). [ANTARA FOTO/Didik Suhartono]

Nah, CT value ini menunjukan seberapa banyak jumlah virus yang masuk ke tubuh yang terdeteksi lewat tes PCR. Sehingga semakin rendah nilai CT value maka semakin tinggi jumlah virus yang terdeteksi.

Sebaliknya semakin tinggi nilai CT value semakin tinggi pula jumlah virus yang menginfeksi tubuh seseorang. Itulah mengapa angka pada CT value berbanding terbalik dengan jumlah virus dalam tubuh.

Memperhatikan CT value sangatlah penting, karena pasien akan didiagnosis positif Covid-19 apabila CT value-nya di bawah 35.

Selanjutnya apabila angka CT value berada di kisaran 25 hingga 34 maka tidak akan dianggap positif alias negatif Covid-19.

Menurut beberapa pakar, nilai CT juga kerap menjadi tolok ukur potensi seseorang menularkan Covid-19 kepada orang lain.

Baca Juga: Pemerintah Patok HET Obat selama Pandemi, Fadli Zon: Harga PCR dan Swab Antigen Juga

"Jika ada lebih banyak virus di tenggorokan dan hidung saya, saya akan menularkannya sangat mudah," terang Direktur Trivedi School of Biosciences Ashoka University. Dr. Jameel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI