Selain Lebih Menular, Ini yang Bikin Para Ahli Khawatir dengan Varian Delta

Jum'at, 02 Juli 2021 | 19:33 WIB
Selain Lebih Menular, Ini yang Bikin Para Ahli Khawatir dengan Varian Delta
Ilustrasi Covid-19. (Suara.com/Eko Faizin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang yang bertanya apakah orang yang divaksinasi lengkap harus khawatir dengan varian delta. Awalnya mungkin tidak, namun melihat perkembangan di Israel maka varian ini bisa mengkhawatirkan bahkan pada orang yang divaksinasi. 

Menurut Wall Street Journal, sekitar setengah dari kasus baru Covid-19 adalah orang yang divaksinasi di Israel. Temuan awal telah menemukan bahwa varian delta menyumbang sekitar 90 persen dari kasus Covid-19 baru di Israel.

Meski tak mencegah sepenuhnya, namun menurut penelitian Public Health England yang diterbitkan pada bulan Mei, dosis tunggal vaksin AstraZeneca atau Pfizer mengurangi risiko pengembangan gejala akibat varian delta sebesar 33 persen. Setelah dua dosis, vaksin Pfizer/BioNTech juga bisa 88 persen efektif melawan penyakit simtomatik dari varian delta.

"Tragedinya adalah vaksin itu berhasil. Pada dasarnya setiap rawat inap, kematian atau masuk ke unit perawatan intensif dapat dicegah jika orang mau divaksinasi," kata Dr. William Schaffner, profesor kedokteran pencegahan dan kebijakan kesehatan, Divisi Penyakit Menular, Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt di Tennessee.

Baca Juga: Saking Banyak Jenazah Covid, Ambulans Antre ke Kuburan, Petugas TPU DKI juga Ditambah

"Jika kita melihat distribusi usia di antara orang-orang yang sekarang menjadi terinfeksi dan berakhir di rumah sakit, mereka jauh lebih muda daripada awalnya. Itu karena begitu banyak orang tua yang divaksinasi. Bagian populasi kami yang tidak divaksinasi terkonsentrasi pada kelompok usia dewasa muda," imbuhnya. 

Ilutrasi virus corona. Di Indonesia, telah ditemukan varian baru Covid-19 asal Inggris. [Getty Images/BBC]
Ilutrasi virus corona. Di Indonesia, telah ditemukan varian baru Covid-19 asal Inggris. [Getty Images/BBC]


Melansir dari Healthline, apa yang membuat varian delta mengkhawatirkan selain dari tingkat penularannya adalah bahwa pasien dapat menempatkan berisiko mengembangkan masalah kesehatan jangka panjang lainnya (data penelitian masih awal).

"Pertanyaannya bukan hanya lebih menular, tetapi mungkin menghasilkan penyakit yang lebih parah? Apakah Anda lebih mungkin mengalami infeksi parah? Datanya kurang pasti, tetapi ada beberapa pernyataan seperti itu," kata Schaffner.

Data awal menunjukkan bahwa vaksinasi masih merupakan cara yang paling dapat diandalkan untuk menghindari tertular atau menularkan jenis Covid-19 apapun, termasuk varian delta.

"Vaksin saat ini efektif dalam memberikan perlindungan terhadap varian delta," tambah Dr. David Hirschwerk, spesialis penyakit menular yang hadir di Northwell Health di Manhasset, New York. 

Baca Juga: Pemerintah Diminta Rekrut Mahasiswa untuk Ajari Guru Tak Berkompeten Terapkan PJJ

"Akan terus ada beberapa terobosan infeksi pada orang yang divaksinasi, terlepas dari jenisnya. Namun, kasusnya pada individu yang divaksinasi gejalanya sangat ringan atau pasien tidak menunjukkan gejala dan hanya terdeteksi dengan skrining," imbuhnya.

Dia menambahkan bahwa dari semua individu yang dirawat di rumah sakit dalam sebulan terakhir dengan Covid-19 hanya kurang dari 1 persen yang divaksinasi lengkap, selain itu semua belum divaksinasi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI