Suara.com - Semakin luas tersebar, virus corona terus bermutasi menjadi varian baru salah satunya varian Kappa yang sudah masuk ke Indonesia.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan berkoordinasi dengan para pakar terkait virus corona varian Kappa ini, karena khawatir jadi varian yang sangat cepat menular, selaiknya varian Delta.
"Varian virus corona Kappa, saya belum diskusikan dengan para pakar. Nanti apakah kemudian karakter varian Kappa sama dengan Delta," ujar Ketua Tim Mitigasi Dokter IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT saat konferensi pers virtual, Jumat (2/7/2021).
Menurut dr. Adib jika penularan lebih cepat dikhawatirkan maka semakin banyak orang yang tertular, dan jika virus SARS CoV 2 ini menulari mereka dengan sistem imun lemah, gejalanya bisa sangat berat.
Baca Juga: 5 Lokasi Vaksin Covid-19 Anak dan Remaja Usia 12-17 Tahun
"Kalau informasi yang didapatkan, mutasi virus ini berefek pada kemampuan penularan lebih besar dibandingkan sebelumnya, tapi karakter lain lagi didiskusikan ke pakar," imbuh dr. Adib.
Sementara itu, mengutip News18, varian Kappa adalah garis keturunan mutasi virus corona B.1.617, yang juga penyebab lahirnya varian Delta dengan kode B.1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020 lalu.
Sedangkan turunan virus corona B.1.617 dengan kode B.1.617.1 disebut dengan varian Kappa yang ditetapkan sebagai VoI oleh WHO pada April 2021 lalu.
VoI mengartikan jika varian ini telah terdeteksi di banyak negara, diduga atau diindikasikan sebagai mutasi virus yang mempengaruhi cara penularannya, kepekaan alat tes, dan tingkat keparahan yang ditimbulkan.
Varian Kappa pertama kali terdeteksi di India dengan lebih dari 3.500 kasus dari 30.000 sampel yang dikirimkan ke lembaga genom virus dunia, GISAID.
Baca Juga: Anak-anak di India Jalani Tes Usap Covid-19
Setelah India, Kappa kemudian ditemukan di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Israel dan kini Indonesia.
Sama seperti varian Delta, varian Kappa terdiri dari virus corona mampu menghindar dari sistem kekebalan tubuh, yang hasilnya menyebabkan virus bisa menular lebih cepat dibanding varian lainnya.