Penelitian: Vaksin Moderna Disebut Masih Efektif Cegah Covid-19 Varian Delta

Jum'at, 02 Juli 2021 | 18:11 WIB
Penelitian: Vaksin Moderna Disebut Masih Efektif Cegah Covid-19 Varian Delta
Moderna Inc. [Modernatx]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi telah menemukan bahwa vaksin Covid-19 Moderna efektif terhadap beberapa varian yang menjadi perhatian, termasuk varian delta. Hal ini dinyatakan oleh  perusahaan biotek Moderna.

Melansir dari NPR, Moderna mengatakan pada hari Selasa (30/4/2021) bahwa studi yang baru-baru ini diselesaikan telah menemukan bahwa vaksin moderna bisa menetralisir semua varian Covid-19 yang diuji, termasuk varian beta, delta, eta, dan kappa.

Meskipun masih sangat efektif melawan varian delta, penelitian menunjukkan efektivitas vaksin lebih rendah daripada saat menghadapi varian asli. Respon antibodi terhadap varian delta sekitar dua kali lebih lemah daripada melawan strain asli. Penelitian telah diterbitkan dalam jurnal Nature

"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Moderna Covid-19 tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata Stéphane Bancel, CEO Moderna, dalam sebuah pernyataan. 

Baca Juga: Permintaan Naik 10 Kali Lipat, Penjual Tabung Oksigen di Koja Kewalahan

"Temuan ini menyoroti pentingnya melanjutkan memvaksinasi populasi dengan vaksin seri primer yang efektif," imbuhnya.

Ilustrasi vaksin moderna (Suara.com/Michelle Illona)
Ilustrasi vaksin moderna (Suara.com/Michelle Illona)


Perusahaan juga mengatakan sedang mengembangkan kandidat vaksin baru dengan campuran 50 banding 50 dari vaksin Covid-19 yang saat ini resmi dan vaksin messenger RNA lain yang telah dikembangkan. Perusahaan juga menyatakan bahwa penelitian lanjutan masih diperlukan. 

Varian delta sendiri kini bentuk virus corona Covid-19 yang dikenal lebih menular secara signifikan. Varian ini dianggap sebagai dalang kenaikan kasus di berbagai negara, termasuk Indonesia. Varian delta telah ditemukan di 96 negara.

Dokter Maria Van Kerkhove, seorang ahli penyakit menular di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian delta sangat menular.

"Ini (varian delta) lebih menular daripada varian alfa, jadi kami hanya perlu melakukan semua yang kami bisa untuk mencegah sebanyak mungkin infeksi dan melakukan apa yang bisa kami lakukan untuk mengurangi penyebaran," ujar Van Kerkhove.

Baca Juga: Covid-19 RI Rekor Lagi: Pasien Positif Tambah 25.830 Kasus, 539 Orang Meninggal Hari Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI