Suara.com - Virus corona Covid-19 sudah banyak bermutasi. Varian Delta pun menjadi varian virus corona yang paling mengkhawatirkan karena diketahui lebih menular.
Apalagi, sekarang muncul varian Delta plus yang diprediksi meningkatkan kemungkinan gelombang ketiga pandemi virus corona.
Para ahli telah mengklaim bahwa varian Delta dan varian Delta plus adalah masalah yang sangat memprihatinkan.
Vaksin Covid-19 yang sekarang ini tersedia pun dinilai lebih mampu melawan varian virus corona Alpha. Sedangkan dilansir dari Times of India, varian Delta dan varian Delta plus diyakini bisa menembus kekebalan yang terbentuk setelah suntik vaksin Covid-19.
Baca Juga: Begini Kondisi Bayi di Bandung yang Terpapar Virus Corona Varian Delta
Para ilmuwan juga khawatir varian virus corona ini mengandung sifat yang membantunya lolos dari kekebalan yang terbentuk oleh vaksin Covid-19.
Tapi, penelitian lain mengklaim bahwa vaksin Covid-19 tetap efektif melawan varian Delta.
Orang yang berisiko terinfeksi varian Delta
Menurut data yang dirilis pejabat Inggris, varian Delta adalah paling dominan di negara tersebut. Varian Delta ini menyumbang sekitar 95 persen dari keseluruhan kasus virus corona Covid-19.
Public Health England telah menyebutkan beberapa kategori orang yang berisiko terinfeksi varian Delta, yaitu:
Baca Juga: Mutasi COVID-19 Masuk Jakarta, Anies: 87 Persen Varian Delta
- Orang yang berusia muda
- Orang yang belum suntik vaksin Covid-19
- Orang yang sudah suntik vaksin Covid-19, tapi risikonya kecil
Data dari PHE juga menunjukkan sebanyak 92.029 kasus yang dimulai antara awal Februari dan pertengahan Juni 2021 disebabkan oleh varian Delta.
Lalu, sebanyak 82.500 kasus di antaranya menimpa orang usia 50 tahun ke atas dan sebagian besar belum suntik vaksin Covid-19.
Sejauh ini belum ada tindakan pencegahan khusus untuk melindungi diri dari virus corona varian Delta. Anda tetap harus memakai masker dua lapis, cuci tangan, menjaga jarak dan jangan berpergian bila tidak darurat.