Ini Tantangan Pemantauan Gizi Selama Masa Pandemi Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 01 Juli 2021 | 11:55 WIB
Ini Tantangan Pemantauan Gizi Selama Masa Pandemi Covid-19
Ilustrasi pemantauan gizi. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak bagi para pasien yang terinfeksi. Tapi juga menjadi tantangan bagi pemantauan gizi anak dan remaja di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh , Acting Country Representive, GAIN Indonesia, Agnes Mallipu, dalam webinar Diseminasi Capaian dan Pembelajaran Program Peningkatan Status Gizi Masyarakat, baru-baru ini.

Ia mengatakan bawa kondisi pandemi Covid-19 ini mempengaruhi asesment atau penilaian gizi bagi masyarakat. Seperti diketahui, selama pandemi, pembatasan memang dikurangi untuk mencegah penularan virus corona yang telah jadi pandemi selama lebih dari setahun belakangan.

"Memang trennya bahwa situasi harus membatasi pertemuan, dan jaga jarak, mungkin di daerah urban bisa melakukan digitalisasi, baik informasi dan trasnformasi yang dulunya offline," ujar Agnes.

Baca Juga: Ya Ampun! Alami Gizi Buruk, Balita di Cianjur Akhirnya Meninggal Dunia

Ilustrasi ahli gizi, penanganan gizi, gizi seimbang [shutterstock]
Ilustrasi ahli gizi, penanganan gizi, gizi seimbang [shutterstock]

Ia mencontohkan bahwa salah satu contohnya dengan pelatihan Emo Demo atau Emotional Demonstration. dengan demikian, pelatihan tatap muka bisa dikurangi. Seperti diketahui, Emotional Demonstration adalah sebuah pendekatan komunikasi perubahan perilaku yang inovatif yang sudah terbukti efektif memperbaiki perilaku ibu terkait pemberian makan pada bayi dan anak.

"Jadi pelatihan tatap muka bisa dikurangi, jadi bisa belajar sendiri, mungkin itu dan dalam waktu dekat akan proses gimana menjangkau untuk ibu ibu balita, melalui inovasi media online," kata dia.

Namun, ia mengatakan bahwa yang masih menjadi tantangan  ialah menjagkau daerah rural. Seperti banyak diketahui, bahwa secara geografis Indonesia memang luas, dan akses informasi dan teknologi memang masih belum merata.

"Kendalanya masalah teknologi, ini yang mungkin kita bersama-sama, kita mesti juga terbuka dengan inovasi," kata Agnes. 

Baca Juga: Bayi Gizi Buruk Usia 20 Bulan di Cianjur Meninggal Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI