Suara.com - Hilangnya indra perasa dan penciuman yang disertai dengan batuk terus-menerus jadi gejala Covid-19 awal. Kini para ahli mengimbau untuk memperhatikan tanda-tanda yang lebih halus sebagai gejala Covid-19 varian baru, khususnya varian delta.
Melansir dari WA Today, para ahli meminta untuk waspada pada gejala seperti pilek. Dalam hal ini, ahli epidemiologi Burnet Institute, Michael Toole mengatakan data yang dikumpulkan di Inggris memperlihatkan gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang sakit dengan jenis virus yang lebih menular berbeda dari varian lainnya.
Informasi dikumpulkan melalui studi gejala ZOE COVID berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mencatat gejala mereka. Informasi tersebut menunjukkan bahwa varian tersebut lebih terasa seperti pilek daripada Covid-19.
Tanda-tanda yang paling umum bagi mereka yang divaksinasi lengkap adalah sakit kepala, pilek, dan bersin diikuti dengan sakit tenggorokan. Bagi yang tidak divaksinasi, mereka juga mengalami demam.
Baca Juga: Gara-gara 12 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Simo Boyolali Ditutup Sepekan
Batuk terus-menerus, sesak napas, dan demam menjadi jarang pada pasien dengan varian delta.
"Di musim dingin, kita semua terbiasa pilek. Tapi sekarang, semua orang harus sadar bahwa pilek mungkin bukan flu biasa, itu mungkin Covid-19," kata Toole.
Perubahan gejala diyakini sebagai hasil dari mutasi virus, tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, dan proporsi kasus yang lebih besar di mana melibatkan orang muda yang menunjukkan gejala yang tidak terlalu parah.
Varian Delta sebelumnya dikenal sebagai B1.617.2 pertama kali tercatat di India dan merupakan salah satu dari dua sub-varian dari garis keturunan B1.617. Bukti menunjukkan bahea varian ini lebih menular daripada varian Alpha.
Baca Juga: INGAT! Kamis Besok Warga Bekasi Vaksinasi COVID-19 Massal di Stadion Patriot Candrabhaga