Suara.com - Pasien yang tak merawat diabetesnya dengan baik lebih berisiko mengalami Covid-19 parah. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang disusun oleh peneliti dari University Medical Center of El Paso.
Melansir dari Medicinenet, pasien diabetes yang dirawat di rumah sakit dan tidak minum obat memiliki kasus Covid-19 yang lebih parah.
"Hasil kami menyoroti pentingnya menilai, memantau, dan mengendalikan glukosa darah (gula) pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sejak awal," kata penulis studi Sudip Bajpeyi, profesor kinesiologi di University of Texas di El Paso.
Hampir 1 dari 5 orang Amerika dengan diabetes melaporkan bahwa karena tekanan keuangan dari pandemi, orang-orang harus memilih antara membeli makanan atau membeli obat-obatan untuk mengelola diabetes.
Baca Juga: Mayoritas Warga Kerja di Jakarta, 32 Warga Perumahan Nusa Loka Serpong Terpapar Covid-19
Empat puluh persen orang Amerika yang telah meninggal karena Covid-19 menderita diabetes dan 1 dari 10 orang dengan diabetes yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 meninggal dalam waktu satu minggu.
Penelitian ini menggunakan rekam medis dari 369 pasien Covid-19 yang dirawat di University Medical Center of El Paso.
Tim Bajpeyi menemukan bahwa pasien dengan diabetes yang tidak terkelola memiliki tingkat keparahan Covid-19 yang lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan pasien yang mengelola diabetes dengan obat-obatan. Mereka mengalami kegagalan organ terkait sepsis yang terkait dengn cepat dan lama rawat inap.
Pasien dengan kadar gula darah yang lebih rendah memiliki komplikasi yang lebih ringan dan masa rawat inap yang lebih pendek.
Baca Juga: Ahli Herbal Riau Ungkap Ramuan Bantu Tangkal Covid-19, Ini Cara Buatnya