Suara.com - Saat ini, artis Jane Shalimar sedang dalam kondisi kritis karena positif terinfeksi virus corona Covid-19. Jane Shalimar pun harus menjalani perawatan medis dengan ventilator karena paru-parunya mengalami perluasan kabut.
Menurut Dr GD, dokter dari Partai Demokrat, Jane Shalimar menderita pneumonia bilateral dengan perluasan awan dan infiltrat di kedua paru-parunya.
"Jane Shalimar mengalami Pneumonia bilateral (kedua paru-parunya ) PNEUMONIA BERAT SPECIFIK COVID C19 + dengan perluasan awan dan infiltrat (kabut putih) di kedua paru parunya," ujar Dr GD, dokter dari Partai Demokrat yang menemani Jane Shalimar di rumah sakit kepada awak media pada Rabu (30/6/2021).
Dilansir dari Medical News Today, pneumonia bilateral seperti Jane Shalimar juga disebut pneumonia ganda atau double pneumonia. Pneumonia bilateral adalah infeksi pada kedua paru-paru.
Baca Juga: Studi Penelitian Covid-19, Ekstrak Sambiloto Mujarab Melawan Virus Corona
Pneumonia bilateral ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, sama seperti pneumonia. Orang yang terkena flu (infeksi virus influenza), beberapa jenis bakteri streptokokus, virus pernapasan syncytial (RSV) dan beberapa infeksi lainnya bisa mengembangkan pneumonia bilateral.
Karena pneumonia bilateral ini memengaruhi kedua paru-paru, seseorang mungkin merasa sangat sulit untuk bernapas.
Gejala Pneumonia Bilateral
Sebenarnya, sulit mendeteksi pneumonia bilateral hanya melalui gejalanya. Karena, pneumonia sering berkembang setelah atau bersamaan dengan penyakit pernapasan lainnya.
Beberapa orang juga terkena pneumonia setelah terpapar debu, gas atau setelah paru-parunya penuh cairah. Kondisi ini akan memudahkan kuman menyelinap ke dalam tubuh yang menyebabkan infeksi.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Membobol Pertahanan Kota-kota Besar di Australia
Karena itu, orang yang memiliki faktor risiko ini harus sangat berhati-hati dengan pneumonia bilateral. Berikut ini, beberapa gejala pneumonia bilateral yang harus diwaspadai.
- Demam tinggi, menggigil atau gemetar
- Batuk yang semakin parah
- Batuk berdahak atau berdahak kental
- Sesak napas selama aktivitas ringan
- Nyeri dada saat batuk atau bernapas
- Merasa sangat sakit setelah penyakit virus akut, seperti flu atau jenis infeksi pernapasan lain
- Mual, muntah atau diare bersamaan gejala pernapasan