Bukan Hanya Antibodi, Ini Sistem Pertahanan Tubuh Lain yang Dimiliki Manusia

Rabu, 30 Juni 2021 | 06:15 WIB
Bukan Hanya Antibodi, Ini Sistem Pertahanan Tubuh Lain yang Dimiliki Manusia
Antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia memiliki sistem pertahanan tubuh untuk menghindar dari bahaya tertentu. Selama pandemi Covid-19 mungkin kita sering mendengat istilah antibodi yang bertugas melawan virus corona dalam tubuh.

Tetapi sistem pertahanan tubuh bukan hanya antibodi saja. Saat mata kemasukan debu otomatis air mata akan mengalir untuk mendorong kotoran tersebut keluar. Air mata juga termasuk dalam sistem pertahanan tubuh.

Selain untuk melembabkan bola mata, fungsi air mata memang untuk melindungi mata dari benda asing yang masuk.

Dikutip dari Ruang Guru, sistem pertahanan tubuh terbagi menjadi dua. Yaitu sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan spesifik.

Baca Juga: Campuran Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Berikan Kekebalan Lebih Kuat

Pertahanan tubuh nonspesifik

Pertahanan tubuh nonspesifik bekerja dengan menyerang segala macam antigen yang masuk ke dalam tubuh. Pertahanan tubuh nonspesifik terbagi menjadi dua, yakni:

1. Pertahanan nonspesifik eksternal

Pertahanan pertama tubuh yang paling luar dan tugasnya melindungi agar antigen tidak masuk ke dalam tubuh. Contohnya, kulit dan membran mukosa atau selaput lendir.

Membran mukosa adalah kelenjar yang menghasilkan sekresi berupa lendir. Membran mukosa melapisi beberapa organ dalam seperti paru-paru, saluran pencernaan, serta beberapa bagian tubuh yang terpapar lingkungan luar seperti telinga, kelopak mata, dan lubang hidung.

Air mata juga termasuk pertahanan nonspesifik eksternal karena membuang segala macam partikel asing yang masuk ke mata.

Baca Juga: Manusia Naga Ditemukan di Tiongkok, Diyakini Kerabat Dekat Kita

2. Pertahanan nonspesifik internal

Sistem ini akan bekerja jika ada antigen yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Pertahanan ini berupa sel darah putih, sel pembunuh alami, dan peradangan.

Sel darah putih terdiri dari neutrofil, monosit, dan eosinofil. Sel pembunuh alami bertugas untuk membunuh sel-sel yang terinfeksi. Diberi nama sel pembunuh alami karena sel-sel ini bisa langsung bereaksi untuk membunuh sel yang terinfeksi tanpa harus melakukan aktivasi.

Sedangkan peradangan merupakan tanggapan atau respon tubuh terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh. Peradangan dapat dicirikan dengan adanya pembengkakan, demam, bisul maupun gatal-gatal.

Pertahanan tubuh spesifik

Pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan ketiga tubuh, dan bekerja jika antigen berhasil masuk ke dalam tubuh dan telah melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal.

Sistem pertahanan tubuh spesifik yaitu limfosit. Limfosit terdiri dari dua macam yaitu limfosit B dan limfosit T.

1. Limfosit B

Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang, dan ketika sudah matang atau siap digunakan, akan menyebar ke seluruh tubuh. Limfosit B memiliki reseptor yang bisa ditempeli oleh antigen. Apabila ada antigen yang menempel di reseptor, hal tersebut akan merangsang limfosit B untuk berubah menjadi sel plasma.

Sel plasma inilah yang menghasilkan antibodi. Tapi, antibodi yang dihasilkan khusus untuk antigen yang merangsang produksi sel plasma. Jadi, satu jenis antibodi hanya bisa menyerang satu jenis antigen.

2. Limfosit T

Limfosit T dibentuk di sumsum tulang belakang namun pematangannya terjadi di kelenjar timus. Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk memproduksi dan menyimpan sel-sel yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Ketika sudah matang, maka limfosit T juga akan menyebar ke seluruh tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI