Suara.com - Aktor Ben Kasyafani pernah didiagnosa positif Covid-19 dengan beberapa gejala. Bagaimana proses perjalanan Ben hingga sembuh?
Ben mengatakan setelah berkonsultasi dengan dokter, dirinya hanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Lantaran tinggal bersama anak dan istrinya yang tidak ikut terinfeksi, Ben melakukan karantina sendiri selama 20 hari di dalam kamar.
"Positif Covid waktu bulan November sampai Desember tahun lalu. Total di kamar 20 hari. Kebetulan terpapar karena di tempat pekerjaan. Kita syuting padahal udah karantina, udah di tes 2 minggu sekali. Tapi waktu terpapar memang kondisi badan lagi enggak fit," cerita Ben dalam dialog virtual Satgas Covid-19, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga: Ngeri, 400 ASN Kota Bandung Positif COVID-19
Ia bercerita, awal gejala yang dirasakannya justru radang pada pagi hari. Kemudian, saat sore barulah tubuhnya demam selama tiga hari. Akan tetapi suhu badannya terasa normal, tidak pernah lebih dari 37 derajat celcius.
Meski tidak langsung melakukan swab, Ben telah ambil inisiatif untuk jaga jarak dengan keluarganya di rumah. Bahkan pisah kamar sari istri dan anaknya.
"Kondisi badan dipegang memang agak anget. Sampai akhirnya tiga hari meriang mulai ilang. Badan udah terasa mulai enak tapi suara mulai berat. Kayanya sembuh, karena mikir ini cuma flu biasa. Apalagi kalau kita baca-baca memang gejala awalnya hanya seperti masuk angin. Tapi begitu hari ketiga penciuman udah mulai hilang. Aku lagi pakai parfum baunya enggak kerasa," cerita Ben.
Presenter itu merasa indera penciuman hilang secara tiba-tiba pada sore hari. Hari itu juga ia langsung lakukan swab dan dinyatakan positif Covid-19.
Selain mengalami anosmia atau kehilangan indera penciuman, Ben juga kehilangan indera perasa. Mulai dari rasa manis, pahit, hingga asin tidak bisa dirasakannya.
Baca Juga: Melonjak Lagi! Kasus COVID-19 RI Masih Tembus 20.467 Orang Positif Corona Sehari
"Kebetulan ada sepupu juga nakes yang memang merawat pasien di Wisma Atlet, jadi banyak Konsultasi sama dia. Di aku suhu gak naik sama sekali. Tanya sama sepupu ternyata memang ada beberapa yang kayak gitu. Akhirnya langsung tes positif, isolasi mandiri di rumah. Langsung kita sama istri dan anak, kerjaan langsung berhenti," ucapnya.
"Itupun setelah periksa ke dokter di rontgen thorax mengikuti saran dari dokter. Dia memutuskan apakah perlu dirawat atau tidak. Kasus aku cukup lakukan isoman aja, cukup untuk konsumsi obat dan vitamin yang dikasih," tambah Ben.
Selama hampir tiga pekan isoman, Ben mengaku selalu berusaha konsumsi makanan sehat dan berjemur dari dalam kamar lewat jendela yang terbuka.
Berdasarkan penutiran Ben, caranya melakukan isolasi mandiri di rumah dinilai telah tepat, kata spesialis penyakit dalam dr. Andi Khimeini Takdir, Sp.PD. Dokter Andi mengatakan, terpenting ketika melakukan isoman di rumah adalah kamar harus terpisah antara pasien Covid dengan anggota keluarga yang sehat.
"Kamar harus ada ventilasinya agar sirkulasi udara berjalan baik. Selurih anggota keluarga juga tetap pakai masker meski di dalam rumah," jelas dokter Andi.
Ia menegaskan bahwa memakai masker merupakan kunci dari terhindarnya infeksi Covid-19 jenis varian apa pun.