Studi: Jeda Suntikan Vaksin AstraZeneca 45 Minggu Bisa Tingkatkan Kekebalan

Selasa, 29 Juni 2021 | 16:01 WIB
Studi: Jeda Suntikan Vaksin AstraZeneca 45 Minggu Bisa Tingkatkan Kekebalan
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang digunakan di Indonesia bisa menawarkan kekebalan yang lebih kuat, bila diberikan dalam jarak antar dosis 45 Minggu.

Para peneliti dari Universitas Oxford, mengunggah temuan ini di server pracetak The Lancet, yang diambil dari peserta uji coba berusia 18 hingga 55 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan penundaan pemberian vaksin AstraZeneca selama 45 minggu antara dosis pertama dan kedua bisa menambahkan tingkat efektivitas vaksin AstraZeneca 18 kali lipat dalam respons antibodi.

Semua data yang diambil untuk penelitian diambil 28 hari setelah suntikan kedua vaksin AstraZeneca. Hasilnya, tingkat antibodi 4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan jeda pemberian vaksin AstraZeneca antara dosis selama 12 minggu.

Penulis studi menyarankan bahwa hasil penelitian ini bisa membantu mengatur jadwal pemberian vaksin AstraZeneca antara dosis pertama dan kedua yang lebih tepat.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pixabay/qimono)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pixabay/qimono)

"Temuan ini seharusnya menjadi berita yang meyakinkan bagi beberapa negara dengan persediaan vaksin Covid-19 lebih rendah, yang mungkin juga khawatir atas keterlambatan pemberian vaksin Covid-19 kepada para warganya," kata Andrew Pollard, kepala penyelidik dan direktur Oxford Vaccine Group di Universitas Oxford dikutip dari Fox News.

Andrew Pollard, mengatakan abhwa ada respons yang sangat baik bila suntikan kedua vaksin AstraZeneca ditunda selama 10 bulan dari suntikan pertama.

Studi ini juga memeriksa efek suntikan ketiga vaksin AstraZeneca, yang diberikan setidaknya 6 bulan setelah suntikan kedua. Hasilnya, ada peningkatan antibodi 6 kali lipat setelah seseorang mendapatkan suntikan ketiga vaksin Covid-19.

Bahkan suntikan ketiga vaksin AstraZeneca ini memberikan daya penetral yang lebih besar terhadap varian virus corona Covid-19, termasuk varian Delta yang sangat menular ketika pertama kali terdeteksi di India.

Baca Juga: Banyak Dokter Meninggal Meski Sudah Vaksin, IDI Minta Nakes Divaksin Dosis Ketiga

Temuan lebih lanjut menunjukkan dosis tunggal atau sekali suntikan vaksin Covid-19 saja bisa mengakibatkan kurangnya tingkat antibodi seseorang terhadap virus corona selama satu tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI