Singapura Ragukan Vaksin Sinovac untuk Virus Corona Covid-19, Ini Alasannya!

Selasa, 29 Juni 2021 | 15:30 WIB
Singapura Ragukan Vaksin Sinovac untuk Virus Corona Covid-19, Ini Alasannya!
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat tinggi kesehatan Singapura meragukan kemanjuran vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China, Sinovac. Kenneth Mak, direktur layanan medis Singapura, mengaku khawatir bahwa orang yang suntik vaksin Sinovac bisa sakit karena virus corona Covid-19.

"Hal ini memberi kesan bahwa tingkat kemanjuran vaksin Covid-19 berbeda dan sangat bervariasi," kata Mak dikutip dari Hindustan Times.

Bulan Mei 2021 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi penggunaan vaksin Sinovac-CoronaVac untuk inokulasi terhadap penyakit virus corona Covid-19.

Uji coba fase 3 Sinovac-CoronaVac di seluruh dunia telah melaporkan efektivitas vaksin antara 50 dan 84 persen. Tapi, awal pekan ini pejabat Indonesia mengungkapkan bahwa lebih dari 350 dokter dan pekerja medis telah terinfeksi dan puluhan orang sirawat di rumah sakit meskipun sudah suntik vaksin Sinovac.

Baca Juga: Ahli: Suntikan Ketiga Vaksin AstraZeneca Mampu Lawan Varian Alpha hingga Delta

Fenomena yang terjadi di Indonesia ini semakin meningkatkan kekhawatiran pejabat kesehatan Singapura tentang vaksin Sinovac dalam melawan varian virus corona yang lebih menular.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pixabay/qimono)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Pixabay/qimono)

Sebagian besar pekerja tidak menunjukkan gejala virus corona Covid-19. Tapi, ada puluhan orang yang dirawat di rumah sakit mengalami gejala demam tinggi dan penurunan tingkat saturasi oksigen.

Menurut seorang pejabat kesehatan senior di Jawa Tengah, petugas kesehatan Indonesia termasuk yang pertama diinokulasi terhadap virus ketika vaksinasi dimulai pada bulan Januari 2021 lalu.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan hampir semuanya menerima vaksin Sinovac. Sementara itu, satu wilayah di Indonesia diketahui sedang berjuang melawan virus corona varian Delta, tepatnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

"Sebuah data menunjukkan kalau varian Delta ini lebih menular. Sedangkan, mayoritas tenaga kesehatan di Indonesia suntik vaksin Sinovac yang kita belum tahu tingkat efektivitasnya melawan varian Delta," kata Dicky Budiman, ahli epidemiologi di Universitas Griffith Australia.

Baca Juga: Ilmuwan Buat Masker Pendeteksi Virus Corona, Begini Cara Kerjanya

Sekarang ini, Singapura baru menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna dalam program vaksinasi nasionalnya. Tapi, Singapura tetap mengizinkan 24 klinik kesehatan swasta di negaranya untuk menggunakan vaksin Sinovac karena sudah mengantongi izin WHO.

Terlepas dari ketersediaan vaksin Pfizer dan Moderna yang tingkat efektivitasnya mencapai 90 persen, banyak orang di Singapura tetap memiliki vaksin Sinovac. Karena, vaksin Covid-19 ini berasal dari China sebagai penyebar pertama virus corona Covid-19.

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro yang awalnya mengecam vaksin Sinovac buatan China pun sekarang membeli dan menggunakannya. Saat ini, para dokter pun menyarankan orang-orang untuk menerima suntikan vaksin Covid-19 apapun yang tersedia, meskipun orang Brasil menolak vaksin Sinovac.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI