3. Berikan pengertian kepada anak untuk tidak terlalu sering memegang mulut, mata, dan hidung. Jika baru pulang dari luar rumah, segera mandi dan bersihkan barang-barang.
4. Jauhkan anggota keluarga yang sakit dari anak. Bila perlu lakukan isolasi pada anak untuk menjauhkan diri dari kerabat yang sedang sakit tersebut dan menghindari risiko paparan penyakit.
Selain menantang bagi para orang tua, pembatasan aktivitas fisik dapat berpengaruh pada kesehatan mental anak.
Menurut dokter Indra, kesehatan mental pada anak masih sering terabaikan karena gejalanya yang tidak mudah dikenali.
"Sebagai orang tua, kita bisa mulai mengajak anak untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan untuk membantu menjaga kesehatan mental mereka,” tutur dr. Irwan.
Ia memberikan tips 7 tanda-tanda stress pada anak yang patut dikenali orangtua di tengah pandemi ini:
1. Rewel dan lekas marah, lebih mudah terkejut dan menangis, dan lebih sulit untuk dihibur.
2. Tertidur dan lebih sering terbangun di malam hari.
3. Kecemasan perpisahan, tampak lebih melekat, menarik diri, atau ragu-ragu untuk mengeksplorasi.
Baca Juga: Dorong Nakes RS Rujukan COVID-19 Rotasi Tugas, Wali Kota Tangsel: Sudah Kelelahan
4. Memukul, frustrasi, menggigit, dan amukan yang lebih sering atau intens.