Suara.com - Jamur termasuk jenis tanaman yang mudah ditemukan. Beberapa jenis jamur yang aman dikonsumsi bahkan bisa didapat dengan mudah di pasar swalayan.
Ibarat dua mata pisau, jamur punya manfaat bagi manusia dan lingkungan tapi juga ada dampak negatifnya. Hal tersebut tergantung dari jenis jamur dan di mana ia tumbuh.
Dikutip dari Ruang Guru, berikut daftar dampak negatif juga manfaat pada jamur.
1. Dapat menghasilkan racun yang berbahaya bagi makhluk hidup
Baca Juga: Di Oman, Infeksi Jamur Hitam pada Pasien Covid-19 Mulai Bermunculan
Jenis jamur Aspergillus flavus dapat menghasilkan beberapa senyawa yang disebut dengan Aflatoksin. Salah satu Aflatoksin, yaitu Aflatoksin B1 memiliki sifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker. Aflatoksin ini dapat ditemui di biji-bijian yang berminyak dan memiliki karbohidrat tinggi. Selain itu dapat juga menyebabkan penyakit pernapasan Aspergillosis.
Jamur Amanita phalloides juga memiliki racun yang tidak hilang walaupun telah dimasak. Akibatnya akan menimbulkan iritasi dan rasa sakit yang parah dan bahkan kerusakan pada mata dan kulit, hingga kematian.
Amanita muscaria dikenal sebagai jamur yang memiliki sifat psikoaktif. Meski tidak mematikan, jamur ini dapat membuat beberapa perubahan dalam sistem tubuh.
2. Menjadi hama tumbuhan dan penyakit pada hewan
Jamur Ustilago maydis dapat menjadi parasit pada tanaman jagung. Ustilago maydis umumnya menyerang tongkol jagung dengan masuk ke dalam biji dan menyebabkan pembengkakan serta terbentuknya kelenjar.
Baca Juga: Dokter Temukan Kasus Infeksi Jamur Hijau, Begini Gejalanya!
Pembengkakan akan mengakibatkan bagian jagung rusak dan kelenjarnya pecah sehingga spora Ustilago maydis dapat menyebar. Selain Ustilago maydis, ada jamur-jamur lain yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan seperti Malassezia sp, dermatofit (Ringworm), atau pada tumbuhan seperti Phytophtthora infestans, Alternaris brassicae.
3. Membawa penyakit pada manusia
Penyebab panu adalah jamur Tricophyton Sp. Selain itu, masih ada beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh jamur, seperti kurap (Microsporum Sp.), infeksi vagina (Candida albicans), penyakit kaki atlet (Epiclermophyton floocosum).
4. Dapat menurunkan kualitas makanan dan bahan-bahan lainnya
Jika makanan sudah ada bagian yang menghitam, berwarna putih atau biru, sebaiknya jangan dikonsumsi. Jika sudah terkena jamur, makanan atau benda-benda lain, ada kemungkinan akan termakan, terkena kulit, atau sporanya akan terhirup dan akibatnya bisa berbahaya.
1. Sebagai dekomposer
Beberapa jenis jamur ada yang dapat berfungsi sebagai dekomposer atau mengurai sampah organik. Jamur-jamur tersebut dapat menguraikan sisa-sisa tumbuhan, bangkai hewan dan bahan-bahan organik lainnya dan hasil penguraianya dikembalikan ke tanah sehingga dapat menyuburkan tanah. Salah satunya adalah jamur Pilobolus.
2. Membantu proses fermentasi
Fermentasi adalah proses mengubah karbohidrat dalam bahan makanan menjadi asam organik dengan menggunakan mikroorganisme. Dalam industri fermentasi, keberadaan jamur sangat menentukan keberhasilan produk. Salah satu jamur berasal dari ragi yaitu Saccaromyces ceriviceae. Contoh hasil fermentasi adalah bir, roti, tape, dan tempe.
3. Sebagai obat
Walau ada beberapa jamur yang menyebabkan penyakit, ternyata ada juga jamur yang bisa dijadikan obat. Salah satunya adalah Ganoderma lucidum. Jamur ini disebut juga ling zhi berkhasiat sebagai obat herbal antidiabetes, antihipertensi, antialergi, antioksidan, antihepatitis, analgesik, anti-HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, antitumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).
Selain itu juga ada jamur Penicillium notatum yang dibuat menjadi obat antibiotik yaitu penisilin yang berguna untuk obat alergi.
4. Sumber makanan bagi manusia
Benerapa jenis jamur tertentu umum dimasak dalam sup atau bahkan sebagai keripik. Jamur-jamur yang biasanya dijadikan sebagai makanan adalah Auricularia polytricha (jamur kuping), Volvariella volvaceae (jamur merang), dan Pleurotes (jamur tiram).