Suara.com - Peristiwa buruk yang dialami seseorang bisa berujung pada trauma sepanjang hidupnya. Bahkan, peristiwa di masa lalu yang kurang baik, bisa berakhir kehilangan rasa percaya dengan orang lain.
Saat mengalami proses traumatis ada beberapa perubahan yang terjadi pada otak. Bukan hanya neurologis saja, melainkan kelenjar memori.
Ini terlihat pada pasien yang didiagnosis dengan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Ada tiga bagian otak yang terkena yang dikutip dari Healthshots:
Hippocampus: merupakan pusat otak yang menjaga emosi dan memori. Namun bagian otak ini menyusut akibat peristiwa traumatis.
![Ilustrasi perempuan alami trauma. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/03/31/18574-ilustrasi-perempuan-trauma.jpg)
Amigdala: Bagian otak yang menjaga kreativitas ini bisa meningkat, jika seseorang mengalami peristiwa trauma.
Cingulate Anterior: Pusat otak yang berfungsi untuk perencanaan dan pengembangan diri ini, bisa mengalami penurunan akibat dari peristiwa traumatis.
Selain tiga bagian otak yang terkena dampaknya, ada dampak jangka panjang lain yang bisa berpengaruh. Salah satunya:
Kenangan buruk yang membuat stres
Peristiwa seperti kenangan bisa membuat seseorang stres, jika kenangan tersebut berakhir menyakitkan sehingga bisa menimbulkan trauma. Selain itu, dampak ini terjadi ketika otak terus-menerus mengeluarkan rangsangan hormon stres, yang membuat seseorang kembali menghidupkan kenangannya yang menyakitkan.
Baca Juga: Pilih Gambar, Cari Tahu Trauma Masa Kecil Kamu Lewat Tes Kepribadian Ini
Kurangnya rasa kontrol emosi