WHO: Lansia Butuh Booster Vaksin Covid-19 Setiap Tahun

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 28 Juni 2021 | 08:02 WIB
WHO: Lansia Butuh Booster Vaksin Covid-19 Setiap Tahun
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa orang yang paling rentan terhadap Covid-19, seperti orang tua atau lansia, perlu mendapatkan booster vaksin tahunan.

Hal itu untuk melindungi diri dari varian, demikian seperti kata sebuah dokumen internal.

Dilansir dari Healthshots, perkiraan tersebut termasuk dalam laporan, yang akan dibahas pada hari Kamis di pertemuan dewan Gavi, aliansi vaksin yang ikut memimpin program vaksin COVID-19 WHO, COVAX.

Prakiraan dapat berubah dan juga dipasangkan dengan dua skenario lain yang lebih kecil kemungkinannya.

Baca Juga: Selain Aman, Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Menyusui Ternyata Banyak Manfaatnya

Pembuat vaksin Moderna Inc dan Pfizer Inc, dengan mitra Jermannya BioNTech, telah vokal dalam pandangan mereka bahwa dunia akan segera membutuhkan suntikan booster untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang tinggi, tetapi bukti untuk ini masih belum jelas.

Penyaluran vaksinasi Covid-19 door to door ke lansia [Ist]
Penyaluran vaksinasi Covid-19 door to door ke lansia [Ist]

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa WHO menganggap booster tahunan untuk individu berisiko tinggi sebagai skenario dasar "indikatif", dan booster setiap dua tahun untuk populasi umum.

Meski demikian kesimpulan ini dicapai, tetapi menunjukkan bahwa di bawah skenario dasar varian baru akan terus muncul dan vaksin akan diperbarui secara berkala untuk memenuhi ancaman ini.

Seorang juru bicara Gavi mengatakan COVAX berencana untuk mempertimbangkan berbagai skenario.

Dokumen tersebut, yang tertanggal 8 Juni dan masih dalam proses, juga memprediksi berdasarkan kasus dasar bahwa 12 miliar dosis vaksin COvid--19 akan diproduksi secara global tahun depan.

Baca Juga: GeNose C19 Mencegah Penularan Covid-19 Melalui Koridor Perjalanan

Itu akan sedikit lebih tinggi dari perkiraan 11 miliar dosis untuk tahun ini yang dikutip oleh Federasi Internasional Produsen & Asosiasi Farmasi (IFPMA), menandakan bahwa badan PBB tidak mengharapkan peningkatan produksi vaksin yang signifikan pada tahun 2022.

Dokumen tersebut memprediksi masalah manufaktur, masalah persetujuan peraturan dan "transisi dari beberapa platform teknologi" sebagai potensi hambatan pada pasokan tahun depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI