Suara.com - Virus corona varian Delta telah mengkhawatirkan seluruh dunia. Varian ini dinyatakan lebih menular daripada varian-varian sebelumnya.
"Delta adalah varian yang paling menular dari varian yang diidentifikasi sejauh ini," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (25/6/2021) seperti yang dikutip dari US News.
Tedros menambahkan bahwa WHO telah melaporkan bahwa varian ini sudah menyebar ke 85 negara. Tedros mengatakan WHO prihatin dengan varian Delta.
Melansir dari US News, WHO juga menyayangkan beberapa negara yang telah melonggarkan langkah-langkah mitigasi. Hal ini yang disebut membuat pandemi tak kunjung usai.
Baca Juga: Darurat! Rumah Sakit di Kabupaten Tangerang Penuh Pasien COVID-19, BOR 93 Persen
Sebab, Tedros meyakini bahwa meskipun virus diperkirakan akan bermutasi, Anda dapat mencegah munculnya varian dengan mencegah penularan.
"Cukup sederhana (untuk mencegahnya) sebab lebih banyak transmisi, lebih banyak varian," kata Tedros.
"Lebih sedikit transmisi, lebih sedikit varian, langkah-langkah kesehatan masyarakat dan vaksin menjadi lebih penting. Namun, sebagai komunitas global, kami gagal dalam pasokan vaksin Covid-19, kata Tedros.
Mariangela Simao, asisten direktur jenderal WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehata, menyarankan orang yang divaksinasi lengkap tetap terus memakai masker saat varian beredar.
"Vaksin saja tidak akan menghentikan penularan masyarakat," kata Simao.
Baca Juga: Habis BCL Sampai Najwa Shihab, Kini Jerinx Berantem dengan Tompi: Dia Fitnah Saya
"Orang-orang harus terus menggunakan masker secara konsisten, berada di ruang berventilasi, menjaga kebersihan tangan, jarak fisik, dan hindari berkerumun. Ini masih sangat penting, bahkan jika Anda divaksinasi ketika Anda memiliki transmisi komunitas. sedang berlangsung," pungkasnya.