Terpapar Corona Belum Tentu Terinfeksi Covid-19, Begini Penjelasan Epidemiolog

Minggu, 27 Juni 2021 | 12:35 WIB
Terpapar Corona Belum Tentu Terinfeksi Covid-19, Begini Penjelasan Epidemiolog
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ada kalanya jumlah virus yang sampai mukosa masih relatif banyak, hanya sebagian yang bisa ditahan, maka masih ada virus yang masih berhasil menembus mukosa. Kelompok ini yang akan berikatan dengan reseptor di sel-sel nasofaring. 

Tonang mengatakan bahwa kondisi itu lah yang disebut telah terinfeksi. Maka apabila dilakukan tes PCR atau antigen, hasilnya akan positif. 

"Akibat infeksi ini memicu peradangan (inflamasi). Akibat inflamasi itu sistem imunitas bawaan akan bereaksi berusaha menahan penyebaran virus. Bila jumlahnya sedikit, maka dapat saja segera bersih. Tapi bila jumlahnya masih relatif banyak, terjadi reaksi peradangan yang signifikan. Seberapa besar skala reaksi ini yang akan menentukan derajat timbulnya gejala," paparnya.

Pada sebagian orang, proses tersebut bisa tidak menyebabkan gejalanya. Sebagian lagi hanya terasa ringan. Tetapi bila gejala semakin signifikan, maka akan terasakan oleh orang yang terinfeksi. Saat itulah baru disebut sakit, kata Tonang.

Seberapa berat kondisi sakit, ditentukan bagaimana kondisi tubuh akibat respon imun yang terjadi. Bisa tanpa gejala, ringan, sedang, berat, hingga kritis. 

Dari semua kondisi itu, masih mungkin diharapkan sembuh. Bila sudah sembuh, maka terbentuklah potensi kekebalan. Bentuknya dua Antibodi dan Seluler. 

Bila terbentuk antibodi, ada IgA di mukosa nasofaring. Maka begitu ada virus masuk ke mukosa, segera ditangkap oleh IgA.

Sehingga jika ada virus masuk lagi maka tidak bisa terikat dengan reseptor di sel manusia dan bisa menghambat infeksi. 

Baca Juga: Fakta di Balik Bapak-bapak Peluk Nakes Wanita saat Divaksin, Ternyata...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI