Suara.com - Jika Anda terpapar virus corona dan memutuskan isolasi mandiri sebaiknya memperhatikan lima kondisi ini. Berikut 5 kondisi saat isolasi mandiri di rumah karena terpapar Covid-19.
Setahun lebih situasi pandemi corona di Indonesia situasi belum juga membaik. Laporan terakhir justru makin mengkhawatirkan karena lebih dari dua juta orang terkonfirmasi positif dengan penambahan mencapai 20.000 kasus baru setiap harinya.
Kondisi ini memaksa sistem kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit harus membuat skala prioritas dalam merawat pasien corona. Sisanya bagi yang diduga terpapar, tidak bergejala, atau bergejala ringan harus melakukan isolasi mandiri.
Dokter April Baller dalam siniar yang dikelola Badan Kesehatan Dunia (WHO) bertajuk "Science in Five episode Safe care at home" menjelaskan kondisi-kondisi yang mungkin terjadi saat isolasi mandiri di rumah. Beller menekankan untuk waspadai 5 kondisi saat isolasi mandiri di rumah.
Baca Juga: Pasangan Dokter Ini Tunda Menikah karena Pandemi, Malah Kena Covid-19 Hingga Kritis
- Sesak napas yang terjadi secara terus-menerus. Kondisi ini dapat diawali dengan perpendekan napas atau napas yang berat.
- Terjadi disorientasi atau merasa kebingungan terhadap kondisi di sekitarnya, kebingungan terhadap waktu, maupun identitas diri sendiri. Dokter Baller mencontohkannya dengan kebingungan soal waktu dan pola makan.
- Terjadi demam yang terus meninggi.
- Terjadi penurunan kesadaran yang diawali dengan perasaan pusing dan dehidrasi.
- Mengalami mual, muntah, atau diare yang serius hingga menimbulkan bercak merah.
Oleh sebab itu, isolasi mandiri harus dilakukan dengan sepengetahuan tokoh masyarakat, dokter, dan fasilitas kesehatan setempat. Isolasi mandiri juga harus memenuhi sejumlah syarat seperti tersedianya ruangan dengan sirkulasi udara yang baik juga peralatan rumah yang terpisah dari anggota keluarga lain.
WHO merekomendasikan setidaknya ada satu anggota keluarga tanpa penyakit penyerta yang merawat pasien isolasi mandiri. Perawat harus mewaspadai kondisi-kondisi perburukan yang mungkin terjadi pada pasien saat isolasi mandiri di rumah.
Baller juga menekankan pentingnya menggunakan masker bagi orang yang tinggal serumah dengan pasien meskipun dia merasa baik-baik saja saat menjalani isolasi mandiri. Bersihkan juga setiap benda setelah disentuh oleh pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri.
Terakhir, kondisi pasien yang melakukan isolasi mandiri harus dimonitor secara rutin. Pasien setidaknya memiliki oximeter untuk mengukur saturasi oksigen.
Itulah 5 kondisi saat isolasi mandiri di rumah karena terpapar Covid-19. Sebab, covid bukanlah sebuah aib maka tidak masalah jika orang sekitar mengetahuinya.
Baca Juga: Perang Harga Pemeriksaan Swab Antigen dan PCR di Jalan Warung Buncit
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni