Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ungkap potensi dua vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 18 tahun.
Kedua vaksin ini adalah Sinovac dan Pfizer, yang sedang dalam tahap penelitian untuk bisa diberikan pada anak-anak.
Kedua vaksini ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency use Authorization (EUA) dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
"Yang sudah kita amati sekarang ada dua yaitu Sinovac sekitar untuk usia 3 sampai 17 tahun. Satu lagi ada, Pfizer usia 12 sampai 17 tahun," ungkap Menkes Budi saat konferensi pers, Jumat (25/6/2021).
Baca Juga: Hari Ini Sukoharjo Berstatus Zona Merah, Bupati: Jangan Abaikan Protokol Kesehatan
Hasil penelitian di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti di Eropa dan Amerika yang sedang melakukan uji coba vaksin Pfizer pada anak remaja usia 12 hingga 18 tahun, sedang diamati Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Selanjutnya, Menkes juga akan menggandeng Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait hasil penelitian ini, dan bagaimana bisa diterapkan kepada anak Indonesia.
"Kita juga harus mendengarkan ahlinya mengenai pemberian vaksin ini ke remaja. Kita juga sudah melakukan studi, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mengambil keputusan," ungkap Menkes Budi.
Sebelumnya dalam konferensi pers, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Aman B. Pulungan mengatakan 12,5 persen kasus Covid-19 terjadi pada anak berusia 0 hingga 18 tahun. Sehingga IDAI menyimpulkan 1 dari 8 kasus konfirmasi positif Covid-19 adalah kasus anak.
Selanjutnya Dr. Aman juga menyebut jika saat ini fatality rate atau risiko kematian Covid-19 pada anak usia 0 hingga 18 tahun mencapai 3 hingga 5 persen.
Baca Juga: Sempat Viral Tempat Karantina di Madura Tak Layak, Satgas Covid-19 Gercep Tambah Bed