Jawa Tengah Krisis Oksigen Medis, Menkes Budi Ungkap Penyebabnya

Jum'at, 25 Juni 2021 | 22:36 WIB
Jawa Tengah Krisis Oksigen Medis, Menkes Budi Ungkap Penyebabnya
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin / [Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap penyebab terjadinya kekurangan stok oksigen medis di Jawa Tengah yang sempat viral baru-baru ini.

Menkes Budi mengatakan, kendala utama adalah masalah distribusi dari produsen ke rumah sakit.

Namun di Kudus, Jawa Tengah, penyebab kekurangan oksigen medis terjadi akibat produsen satu-satunya mengalami mati listrik.

"Tapi karena memang mesinnya butuh waktu untuk start up kembali usai mati listrik, sehingga membutuhkan waktu untuk memproduksi oksigen kembali," cerita Menkes Budi saat konferensi pers virtual, Jumat (25/6/2021).

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Jamin Stok Oksigen di Rumah Sakit Cukup untuk Pasien Covid-19

Enggan hal ini kembali terulang dan mempengaruhi penanganan pasien Covid-19, maka Menkes Budi sudah meminta bantuan PLN memastikan stabilnya pasokan listrik untuk pabrik yang memproduksi oksigen medis.

"Untuk seluruh pabrik oksigen yang ada di Jawa, agar mereka bisa berproduksi penuh dan tidak terganggu operasinya," tutur Menkes Budi.

Selanjutnya, lantaran pabrik oksigen di Jawa Tengah hanya ada satu, maka pemerintah juga menyiapkan fasilitas distribusi truk pengangkut oksigen dari Jawa Barat atau Jawa Timur yang sama-sama memiliki 4 pabrik oksigen.

"Truk ini besar-besar, tersedia dan jumlahnya cukup. Kita sudah berapa hari lalu berkoordinasi dengan dengan Panglima TNI dan Bapak Kapolri, untuk memastikan bahwa logistik atau pergerakan dari truk besar ini. Jadi tidak akan ada gangguan dan tidak ada masalah lainnya ini, harus dipastikan aman karena memang digunakan angkut oksigen," pungkas Menkes Budi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Pantura Melonjak, Permintaan Oksigen di Tegal Raya Meningkat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI