Suara.com - Pandemi Covid-19 ternyata membawa perubahan tersendiri bagi obat tanaman asli buatan Indonesia. Kurangnya ketergantungan impor, membuat masyarakat makin percaya dengan obat modern asli Indonesia.
"Semakin banyak obat modern asli Indonesia (OMAI) jenis fitofarmaka dicari masyarakat, maka suatu saat nanti kita tidak akan lagi bergantung pada obat-obatan berbahan baku impor," ujar Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya dalam acara Dialog Nasional bertema Kiprah 17 Tahun Obat Modern Asli Indonesia Fitofarmaka , Kamis (24/6/2021)
Arianti menambahkan bahwa meyakini dan mencintai OMAI yang dibuat di Indonesia adalah suatu keharusan, dan pandemi jadi momentum untuk meningkatkan kepercayaan terhadap obat asli Indonesia.
"Namun untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat itu butuh waktu, sehingga kami berpikir perlu regulasi yang sifatnya memaksa," kata Arianti.
Baca Juga: Heboh Obat COVID-19 Ivermectin, Review dari Warga 5 Hari Bisa Negatif Corona
Menurut Arianti, saat ini instansinya tengah menyusun formularium khusus OMAI. Sehingga nantinya obat-obatan herbal buatan dalam negeri bisa masuk dalam daftar obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bisa diberikan kepada pasien peserta BPJS Kesehatan.
"Rencananya OMAI fitofarmaka yang sudah mendapat izin edar dari Badan POM akan masuk formularium, karena kan sudah pasti aman ya," jelasnya.
Kabar baiknya, saat pandemi membuat minat masyarakat terhadap obat immonodulator meningkat signifikan, karena kebutuhan meningkatkan daya tahan tubuh.