Suara.com - Beda zaman, beda generasi maka berbeda juga pola pikir tentang kesehatan. Salah satunya beda pendapat pola hidup sehat antara anak dan orangtua.
Menurut Dokter Zaidul Akbar, entah sepintar dan setinggi apapun anak dalam jabatan pekerjaan, bagi orangtua mereka tetaplah anak yang posisinya selalu di bawah mereka.
Sehingga untuk mengajarkan pola hidup sehat kepada orangtua perlu kesabaran, penggunaan bahasa yang halus dan sopan, serta menghindari konflik.
"Jadi merunduklah dengan mereka, jangan cari konflik, itu bentuk adab kepada mereka, maka diiyain aja," ujarnya melalui kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Jumat (25/6/2021).
Baca Juga: Normalisasi 4 Kebiasaan Ini untuk Hidup Lebih Sehat
Dokter yang terkenal dengan konsep jurus sehat rasulullah (JSR) itu mencontohkan, jika kini mengurangi nasi putih lalu dianggap tidak sehat dan bisa membuat badan lemas. Maka buktikanlah itu tidak terjadi.
"Buktinya saya bisa lari dan vitalitas meningkat, badan lebih baik, dan dengan begitu ibu diam sendiri, jadi dakwahnya dengan perbuatan," paparnya.
Sehingga alih-alih berdebat dengan orangtua tentang pola hidup sehat. Maka, berikanlah contoh dan bukti dengan perbuatan jika pola hidup sehat yang dijalani lebih baik untuk diri sendiri.
"Kita harus tetap baik, bahkan seorang ulama kalau sama orangtua, kalau tidak bersesuaian harus punya strategi menyampaikan," ungkapnya.
Salah satu strategi menyampaikan ke orangtua adalah dengan memanfaatkan orang ketiga, apabila informasi yang disampaikan anak tidak dipercaya orangtua. Orang ketiga ini contohnya bisa berupa artis dokter, pemuka adat, dan sebagainya.
Baca Juga: Peduli Kebugaran, Kemenpora Tingkatkan Kualitas Instruktur Olahraga Lansia
Selanjutnya, jika ada dana lebih maka belikanlah langsung produk sehat, entah itu beras merah, susu, buah, sayur, sari kurma, habatussauda, kunyit dan lain sebagainya.
"Banyak cara untuk menyampaikan ke orangtua, yang jelas jangan bikin konflik sama mereka bahaya nanti," pungkas dr. Zaidul.