Suara.com - Virus corona varian Delta belakangan menjadi perhatian dunia karena kemampuannya dalam menginfeksi yang lebih cepat. Mulanya ditemukan di India, varian ini sudah berada dissekitar 80 negara termasuk Indonesia.
Dalam hal ini Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa varian Delta setidaknya sudah ditemukan 160 kasus di seluruh Indonesia. Jawa tengah memiliki kasus varian Delta paling tinggi, yakni mencapai 80 kasus.
"Yang belum kena, mohon jaga baik-baik di perbatasan-perbatasannya," tulis doker Andi Khomeini Takdir, dokter spesialis penyakit dalam melalui akun Twitternya yang juga menautkan gambaran sebaran varian virus corona di Indonesia.
Berikut sebaran kasus varian Delta virus corona di Indonesia, antara lain:
Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Ini Hal yang Harus Diwaspadai saat Hari Raya Idul Adha 2021
- Jawa Tengah 80 kasus
- Jawa Timur 10 kasus
- Jawa Barat 1 kasus
- Banten 2 kasus
- DKI Jakarta 57 kasus
- Kalimantan Timur 3 kasus
- Kalimantan Tengah 3 Kasus
- Gorontalo 1 kasus
- Sumatera Selatan 3 kasus
Melansir dari Independent, Profesor Tim Spector, salah satu pendiri ZOE Covid Symptom Study memperingatkan bahwa infeksi SARS-CoV-2 bertindak secara berbeda di mana lebih seperti pilek yang mungkin mebuat orang untuk mengabaikan gejalanya.
"Ini mungkin hanya terasa seperti pilek atau perasaan aneh tetapi tetaplah di rumah dan lakukan tes," desak Profesor Spector.
Data dari ZOE Covid Symptom Study yang analisis ilmiahnya dilakukan oleh para ahli dari King’s College London menunjukkan bahwa gejala utama infeksi varian delta adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek.