Suara.com - Perdebatan mengenai keamanan menggunakan masker saat berolahraga tampaknya akan berakhir, berdasarkan studi terbaru dari Italia.
Dilansir News18, para peneliti telah menemukan bahwa mengenakan masker wajah selama olahraga berat aman bagi orang sehat. Ini menunjukkan bahwa masker dapat dipakai untuk mengurangi penularan Covid-19 di antara orang-orang yang mengunjungi gym dalam ruangan.
Dilansir melalui News18, dalam penelitian yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, para peneliti melakukan pengujian terperinci tentang pernapasan, aktivitas jantung, dan kinerja olahraga pada sekelompok kecil orang saat mereka menggunakan sepeda olahraga dengan dan tanpa masker.
Meskipun mereka menemukan perbedaan dalam beberapa pengukuran antara memakai masker dan tidak memakai masker, mereka mengatakan bahwa tidak ada hasil yang menunjukkan risiko terhadap kesehatan.
Baca Juga: Ajak Warga Perketat Prokes, Relawan Bantul Pasang Masker di Patung Penari Jathilan
Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti termasuk Dr Elisabetta Salvioni dari Centro Cardiologico Monzino, IRCCS, Milan, Italia, dan Dr Massimo Mapelli dan Profesor Piergiuseppe Agostoni dari Centro Cardiologico Monzino dan Universitas Milan.
“Kita tahu bahwa jalur utama penularan virus corona adalah melalui droplet di dalam napas dan ada kemungkinan bahwa bernapas lebih keras selama berolahraga dapat memfasilitasi penularan, terutama di dalam ruangan,” kata Elisabetta Salvioni dari Centro Cardiologico Monzino, IRCCS (Istituto di Ricovero e Cura a Carattere). Scientifico), Milan, Italia.
“Penelitian menunjukkan bahwa memakai masker dapat membantu mencegah penyebaran penyakit, tetapi tidak ada bukti yang jelas tentang apakah masker aman dipakai selama olahraga berat,” tambahnya lagi.
Untuk menjawab pertanyaan ini, para peneliti bekerja dengan sekelompok sukarelawan sehat dengan usia rata-rata 40 tahun.
Setiap orang mengikuti tiga putaran tes latihan: satu kali saat tidak mengenakan masker wajah, satu kali mengenakan masker bedah (masker biru sekali pakai) dan satu kali memakai 'penyaring face piece 2' atau masker FFP2 (putih, sekali pakai) masker diyakini menawarkan perlindungan yang sedikit lebih baik daripada masker bedah).
Baca Juga: Pasangi Masker di Patung Penari Jathilan, Relawan Bantul Ajak Masyarakat Perketat Prokes
Sementara para sukarelawan menggunakan sepeda olahraga, para peneliti mengukur pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam darah mereka.
Hasil tes menunjukkan bahwa memakai masker memiliki efek kecil pada relawan. Misalnya, ada penurunan rata-rata sekitar sepuluh persen dalam kemampuan mereka untuk melakukan latihan aerobik.
Hasilnya juga menunjukkan bahwa pengurangan ini mungkin disebabkan oleh sedikit lebih sulit bagi para sukarelawan untuk bernapas masuk dan keluar melalui masker.
Tim saat ini sedang mempelajari dampak penggunaan masker saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menaiki tangga atau melakukan pekerjaan rumah, pada orang sehat dan mereka yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru.