Suara.com - Beberapa orang mungkin sedang berjuang dengan trauma yang mengganggu kesehatan mentalnya. Kondisi ini pasti tidaklah mudah, karena orang dengan pengalaman traumatis membutuhkan banyak dukungan dari orang sekitar.
Tapi, sebuah penelitian baru menemukan menulis apapun tentang hal-hal yang menyakitkan dan membuat trauma dalam kehidupan bisa membantu meningkatkan kesehatan mental.
Ada lebih dari 200 penelitian yang menunjukkan efek positif menuis hal-hal yang menyakitkan dan membuat trauma pada kesehatan mental seseorang.
Meskipun manfaat psikologisnya konsisten bagi banyak orang, para peneliti tidak sepenuhnya setuju bahwa menulis bisa membantu meningkatkan kesehatan mental.
Baca Juga: Selain Lebih Menular, Virus Corona Varian Delta Berlipat Ganda dalam 2 Minggu
Namun, satu teori menunjukkan bahwa memendam emosi bisa menyebabkan tekanan psikologis. Maka, masuk akal bila menulis bisa meningkatkan kesehatan mental seseorang karena memberikan rasa aman dan bebas untuk mengungkapkan emosi.
Penelitian terbaru dilansir dari Metro UK, mengungkapkan bahwa peningkatan kesadaran diri bisa menjadi langkah yang lebih baik untuk memperbaiki kesehatan mental daripada sekadar mengungkapkan emosi.
Intinya, kesadaran diri akan membantu mengalihkan perhatian dalam diri sendiri. Ketika seseorang mengalihkan perhatiannya ke dalam diri sendiri, seseorang akan menjadi lebih sadar akan sifat, perilaku, perasaan, keyakinan, nilai, dan motivasi diri sendiri.
Penelitian menunjukkan bahwa menjadi lebih sadar diri dapat memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan kepercayaan diri dan mendorong kita lebih mudah menerima orang lain.
Hal ini bisa mengarah pada kepuasan kerja yang lebih tinggi dan mendorong kita menjadi pemimpin yang lebih efektif. Selain itu, hal ini juga bisa membantu kita mengendalikan diri dan membuat keputusan yang lebih baik.
Baca Juga: Di Inggris, Kematian akibat Flu 10 Kali Lebih Tinggi dari Virus Corona Covid-19
Menulis mungkin sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran diri karena dapat dipraktikkan setiap hari. Membaca ulang tulisan kita juga dapat memberi kita wawasan yang lebih dalam tentang pikiran, perasaan, perilaku, dan keyakinan kita.