Suara.com - Jika sebelumnya orang berpikir sinar matahari (UV) dan polusi udara bisa sangat merusak kulit. Namun dokter kulit memastikan blue light yang dihasilkan ponsel, laptop dan layar gadget lainnya bisa berdampak serupa.
Hal ini dikonfirmasi VP of Research and Development, PT Paragon Technology and Innovation dr. Sari Chairunnisa. Ia mengatakan paparan blue light meskipun pengaruhnya sedikit untuk kulit, namun paparannya terlalu sering dan setiap hari menerpa kulit sehingga bisa merusak.
"Beberapa penelitian juga membuktikan blue light efeknya, memang tidak sehebat UV, tapi biasa mencetuskan radikal bebas, bisa mengganggu barrier (lapisan) ketahanan kulit, membuat hiperpigmentasi (flek hitam), dan mempercepat aging (penuaan) juga," ujar dr. Sari dalam peluncuran Serum Ampoule Wardah, Senin (21/6/2021).
Sehingga flek hitam bukan hanya disebabkan oleh sinar matahari, tapi juga bisa karena blue light. Hal ini juga dibenarkan oleh Global Skin Expert, Francois Paul yang mengatakan jika blue light bisa merusak kulit, bahkan hingga lapisan terdalam.
Baca Juga: Waspada Kecanduan Gadget, 40 Persen Anak Habiskan 30 Jam Main HP dalam Seminggu
"Emang sifatnya si blue light begitu, bisa menembus lapisan terdalam kulit, termasuk ke kolagen dan tidak bisa dibalikin lagi kalau sudah rusak, jadi harus dilindungi dari sekarang," terang Paul.
Ada 1 hingga 6 tipe kulit yang ada di dunia, dari yang terputih hingga tergelap. Sedangkan orang Indonesia masuk tipe kulit ke-3 hingga ke-6 yang rentan mengalami flek hitam akibat blue light.
"Blue light ini termasuk yang harus diatasi, dengan pemakaian antioxidant di skin care dan sebagainya," pungkas dr. Sari.