Gejala gastroenteritis yang paling sering terlihat adalah diare dan muntah, yang muncul 1-3 hari pasca terinfeksi. Biasanya diare dan muntah berlangsung selama 2 hari, namun bisa menjadi lebih lama jika tak mendapat penanganan maksimal.
Penderita gastroenteritis juga bisa mengalami gejala tambahan seperti demam, menggigil, sakit kepala, mual, tidak nafsu makan, nyeri perut, hingga nyeri otot dan sendiri.
Faktor Risiko Gastroenteritis
Seperti disebutkan sebelumnya, gastroenteritis lebih sering terjadi pada anak-anak. Namun, bukan berarti penyakit ini tak bisa menyerang orang dewasa.
Pada anak-anak dan balita, risiko terserang gastroenteritis lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh yang belum sempuran.
Lansia dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh rendah, pengidap AIDS atau pasien kanker yang tengah menjalani kemoterapi misalnya, juga rentan terserang gastroenteritis.
Risiko lebih tinggi juga dimiliki siswa-siswi penghuni asrama, yang sering berinteraksi dalam lingkungan tertutup dan berpotensi menyebarkan virus.
Infeksi gastroenteritis sejatinya dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari tanpa pengobatan khusus. Pengobatan mandiri dilakukan untuk menghilangkan gejala dan mencegah dehidrasi yang rentan dialami.
Baca Juga: Gejala Virus Corona MIrip Flu Perut, Begini Cara Membedakannya!
Minum lebih banyak air putih dan makanan bernutrisi. Pasien disarankan untuk makan dalam porsi sedikit namun sering, untuk menghindari makanan keluar saat muntah.