Hits Kesehatan: Warung Rokok Menjamur di Jakarta Hingga Virus Corona Ngamuk

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 17 Juni 2021 | 19:34 WIB
Hits Kesehatan: Warung Rokok Menjamur di Jakarta Hingga Virus Corona Ngamuk
Ilustrasi rokok kretek. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga kini rokok masih menjadi salah satu faktor risiko untuk penyakit katastropik di Indonesia. Parahnya, dalam satu kilometer persegi di Jakarta terdapat 15 warung rokok.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Indonesai hari ini melonjak drastis. Terdapat lebih dari 12 ribu penambahan kasus baru. Dua kasus tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut ini berita terpopuler lainnya.

1. Gawat! Ada 15 Warung Rokok Setiap Satu Kilometer Persegi di Jakarta

Ilustrasi puntung rokok. (Shutterstock)
Ilustrasi puntung rokok. (Shutterstock)

Harga yang murah dan mudahnya akses membeli rokok menjadi salah satu faktor tingginya angka perokok di Indonesia.

Baca Juga: Tak Cuma di Indonesia, Varian Delta Picu Juga 50 Persen Lonjakan Covid-19 di Inggris

Berdasarkan data International Health Metric Evaluation (IHME) 2017, Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kematian akibat paparan rokok tertinggi, termasuk kematian akibat penyakit jantung dan berbagai jenis kanker.

Baca selengkapnya

2. Alert! Corona Ngamuk, Kasus Covid-19 Tambah 12.624 Dalam Satu Hari

Tenaga kesehatan membawa jenazah pasien COVID-19 menuju mobil ambulans di RSUD Provinsi Jawa Barat Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). . ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Tenaga kesehatan membawa jenazah pasien COVID-19 menuju mobil ambulans di RSUD Provinsi Jawa Barat Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021). . ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Kasus harian Covid-19 di Indonesia melonjak drastis. Kasus Covid-19 hari ini, Kamis, (17/6/2021), terdapat penambahan kasus 12.624.

Penambahan itu membuat total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.950.276. Sementara ada sebanyak 277 penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Baca Juga: Waspadai Varian COVID-19 Delta Masuk ke DIY, Pembajun Minta Warga Disiplin Prokes

Baca selengkapnya

3. Teknik Terbaru Atasi Batu Ginjal: Operasi Tanpa Sayatan

Ilustrasi batu ginjal. [Shutterstock]
Ilustrasi batu ginjal. [Shutterstock]

Salah satu upaya untuk mengeluarkan endapan atau batu ginjal adalah dengan metode operasi melalui teknik bedah minim sayatan atau minimal invasive surgery.

Kabar baiknya, ada juga teknik operasi tanpa sayatan atau non ivasive surgery yang dikenal dengan istilah medis ESWL (Extracorporeal Shockwave Litothripsy).

Baca selengkapnya

4. Jangan Asal, Operasi Kelahiran Caesar Tanpa Alasan Medis Justru Bisa Berisiko

Ilustrasi ibu melahirkan. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi ibu melahirkan. (Sumber: Shutterstock)

Jumlah persalinan melalui operasi caesar dipredikasi akan terus meningkat seiring bertambahnya waktu. Fakta itu terungkap dalam penelitian yang baru dirilis ole Organisasi kesehatan dunia.

Dalam penelitian itu, disebutkan bahwa kini sebanyak 25 persen dari total kelahiran ialah melalui operasi caesar. Jumlah tersebut akan terus meningkat selama satu dekade mendatang.

Baca selengkapnya

5. Berapa Lama Rasa Pegal di Lengan Hilang Usai Vaksin Covid-19? Ternyata Ini Jawabannya

Ilustrasi Vaksin Gotong Royong. (Dok: Mayora Group)
Ilustrasi Vaksin Gotong Royong. (Dok: Mayora Group)

Usai melakukan vaksinasi Covid-19, banyak orang kerap mengeluhkan tangan pegal, selain efek samping lainnya. Rasa pegal ini tentu menganggu aktivitas sehari-hari.

Oleh sebab itu, saat menyuntikan vaksin, umumnya vaksinator akan bertanya tangan mana yang lebih aktif digunakan. Sehingga mereka akan menyuntikkan vaksin Covid-19 pada tangan yang tidak terlalu aktif.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI