Suara.com - Kasus harian Covid-19 di Indonesia melonjak drastis. Kasus Covid-19 hari ini, Kamis, (17/6/2021), terdapat penambahan kasus 12.624.
Penambahan itu membuat total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.950.276. Sementara ada sebanyak 277 penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Dikutip dari Instagram resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, pasien yang sembuh bertambah 7.350. Sehingga total yang sembuh mencapai 1.771.220.
Seperti diketahui, pada Rabu (16/6/2021), tercatat total 1.937.652 kasus positif virus Corona Covid-19, sebanyak 1.763.870 pasien sembuh, dan 53.467 meninggal dunia.
Baca Juga: COVID-19 Melonjak, Keterisian Tempat Tidur di RSUD Kota Tangerang Sisa 15 Bed
Seperti dikutip dari situs resmi Covid-19 pemerintah Indonesia, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Kartikasari Broto Asmoro mengatakan, saat ini rumah sakit penuh pasien Covid-19.
Varian baru virus Covid-19 juga makin banyak beredar. Menurut dr Reisa, dampak Covid-19 bisa berbeda-beda terhadap tiap orang. Ada yang tidak bergejala, namun beberapa pasien menjadi kritis dan fatal.
"Jangan ambil risiko, lindungi diri untuk lindungi keluarga dan orang terdekat kita. Jangan pertaruhkan kesehatan diri dan keluarga hanya karena lalai menerapkan protokol kesehatan," tegas dr Reisa, Rabu (16/6/2021).
Dia menambahkan, Bed Occupancy Rate yang tinggi bukan saja menandakan banyak daerah kembali ke zona merah atau risiko tinggi. Juga membuat penderita penyakit kritis lainnya, seperti jantung, sulit mendapatkan tempat perawatan yang layak. Susah mendapatkan perhatian lebih dari dokter spesialis yang merawatnya, dan membuat keluarga mereka khawatir karena berada di rumah sakit yang penuh pasien Covid-19.
Menurut panduan menekan risiko, lanjut dr Broto, dikenal istilah “gas dan rem”. Peningkatan yang terus menerus seperti saat ini akan mungkin mengembalikan ke situasi pengetatan kegiatan masyarakat.
Baca Juga: Imbas Kasus Covid-19 di Gedung Parlemen, Anggota DPR Dilarang Bepergian
Jumlah absensi kantor yang dikurangi. Jam buka tempat usaha dikurangi dan beberapa kegiatan sosial budaya kembali diatur dengan ketat seperti dikurangi pesertanya. "Dan rencana sekolah tatap muka kemungkinan akan tertunda di wilayah zona merah," kata dr Reisa.
Dia mengatakan, ada beberapa cara berkontribusi menekan laju penularan dan mengembalikan situasi kota dan kabupaten ke risiko rendah atau zona hijau.
Menurut dr Reisa, bagi mereka yang merasa kontak erat dengan pasien positif, segera laporkan diri ke puskesmas terdekat. Berani dites dan apabila positif, informasikan secara terus terang tentang siapa saja yang telah kontak erat dengannya selama beberapa hari ke belakang.
Pengendalian penularan saat ini bisa ditangani dengan 3T, tes, telusur, tindak lanjut dan terapinya atau dikenal juga dengan tes, lacak, dan isolasi.