Jangan Abaikan Prokes, Dokter Ingatkan Kembali Pentingnya Gunakan Masker Medis

Kamis, 17 Juni 2021 | 16:35 WIB
Jangan Abaikan Prokes, Dokter Ingatkan Kembali Pentingnya Gunakan Masker Medis
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan masker terbukti sangat efektif dalam mencegah penularan virus Covid-19. Namun, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dirga Sakti Rambe mengungkap, hal tersebut bergantung pada jenis dan cara penggunaan masker.

Masker medis, khususnya masker bedah, kata dia terbukti masih paling efektif, jika digunakan dengan tepat. Untuk keseharian, masker medis dapat dikombinasikan pula dengan masker kain.

"Virus ini bermutasi, kita juga harus makin pintar. Saya sarankan untuk masker, gunakan surgical mask (masker bedah), untuk sehari-hari bisa dikombinasikan. Di dalam masker bedah, di luarnya masker kain," jelas dia dalam konferensi pers kampanye #TetapWaspada bersama SOS Personal Hygiene, Kamis (17/6/2021).

Bukan cuma itu, dokter yang juga seorang vaksinolog ini menyarankan untuk kita mengganti masker maksimal 6 jam, atau ganti segera setelah masker sudah basah atau kotor. Masker basah, kata dr. Dirga, akan mengurangi efektifitasnya.

Baca Juga: Agar Terhindar dari Covid-19 di Tempat Kerja, Ini Tips yang Bisa Dilakukan

Menurutnya pemahaman mengenai masker penting untuk terus disampaikan pada masyakarat, yang saat ini mulai melonggarkan protokol kesehatan 5M, mulai dari Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas.

Meski saat ini pemerintah terus menggencarkan percepatan program vaksinasi nasional sebagai upaya melindungi masyarakat, dr. Dirga mengatakan jika kita tidak boleh hanya mengandalkan satu proteksi kesehatan saja. Perlindungan dari luar dengan penerapan protokol kesehatan pun penting untuk terus digalakkan.

"Saat ini, persentase penduduk Indonesia yang telah divaksin 1 kali sebesar 11 persen, dan vaksinasi lengkap sebesar 6,3 persen Angka tersebut masih terbilang kecil dari total populasi Indonesia saat ini. Apalagi, saat ini kita dihadapkan pada ancaman berupa mutasi virus baru yang mulai ditemukan di tanah air," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI