Update Covid-19 Global: Varian Delta Sebabkan Peningkatan Infeksi Hingga 50 Persen

Kamis, 17 Juni 2021 | 09:40 WIB
Update Covid-19 Global: Varian Delta Sebabkan Peningkatan Infeksi Hingga 50 Persen
Ilustrasi pandemi Covid-19 di dunia. [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laju kasus Covid-19 secara global masih mengalami kenaikan. Meski dalam sepekan terakhir kasus positif turun sebesar 6 persen, namun penambahannya masih ratusan ribu setiap di berbagai belahan dunia.

Dikutip dari situs worldometers, dalam 24 jam terakhir terjadi penambahan 385.916 kasus positif di seluruh dunia. Sehingga akumulasi kasus Covid-19 diseluruh dunia telah mencapai 177,78 juta tersebar di lebih 220 negara.

Angka kematian juga masih bertambah setiap hari. Pagi ini tercatat ada 9.084 orang meninggal dunia dalam satu hari kemarin akibat Covid-19, membuat jumlah seluruhnya menjadi 3,84 juta orang meninggal selama Pandemi Covid-19.

Baik tambahan kasus harian juga angka kematian terbanyak dilaporkan India dan Brasil. Kasus positif paling banyak dilaporkan Brasil dengan jumlah 85.861 kasus sementara India 67.294 kasus.

Baca Juga: Termasuk dari Jakarta, Wali Kota Cimahi Minta Warga Tolak Tamu dari Luar Kota

Brasil juga paling banyak yang melaporkan anhka kematian dalam sati hari, yakni 2.673 jiwa. Sedangkan India 1.411 jiwa.

Kedua negara itu masih mengisi peringkat 2 dan 3 dalam jumlah kasus Covid-19 terbanyak. India diperingkat 2 dengan jumlah kasus 29,69 juta. Dan Brasil peringkat 3 dengan jumlah kasus 17,62 juta. Peringkat 1 masih terisi oleh Amerika Serikat dengan jumlah kasus 34,36 juta.

Varian Delta

Virus corona varian Delta yang pertama kali ditemukan di India tengah menjadi perhatian global lantaran tingkat penularan yang lebih cepat. Penelitian Imperial College London bahkan menemukan bahwa tingkat kecepatan varian virus corona Delta telah mendorong peningkatan 50 persen infeksi di Inggris sejak Mei.

Survei prevalensi REACT-1, yang dilakukan antara 20 Mei dan 7 Juni, menemukan prevalensi sekitar 0,15 persen, dibandingkan dengan 0,10 persen pada kumpulan data terakhir dari akhir April hingga awal Mei.

"Prevalensi meningkat secara eksponensial, didorong oleh usia yang lebih muda dan tampaknya berlipat ganda setiap 11 hari. Jelas, itu adalah berita buruk," kata profesor penyakit menular Imperial College London Steven Riley dikutip dari Channel News Asia.

Baca Juga: 21 Pegawai Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang Positif COVID-19, Kampus Dibatasi

Studi ini adalah salah satu survei prevalensi terbesar di Inggris dengan 109.000 sukarelawan diuji dalam putaran terakhirnya.

Riley menambahkan bahwa tingkat vaksinasi yang tinggi di Inggris menyulitkan untuk memprediksi berapa lama pertumbuhan eksponensial itu akan berlangsung.

Lebih dari setengah populasi orang dewasa di Inggris telah menerima dua dosis vaksin dan lebih dari tiga perempat orang dewasa telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Meskipun varian Delta terbukti secara substansial mengurangi efektivitas satu dosis vaksin terhadap infeksi ringan, dua dosis masih memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah, bukti awal telah menunjukkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI