Kebahagiaan dan Kesehatan Merosot di Usia 40-an, Bisakah Dikendalikan?

Rabu, 16 Juni 2021 | 14:18 WIB
Kebahagiaan dan Kesehatan Merosot di Usia 40-an, Bisakah Dikendalikan?
Ilustrasi perempuan 40-an tahun. (Unsplash/CoWomen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru-baru ini menyatakan bahwa kebahagiaan cenderung turun ke tingkat terendah seumur hidup di usia 40-an. Penelitian tersebut disusun oleh para peneliti di Dartmouth College Amerika Serikat.

Melansir dari Independent, penelitian yang melihat 15 ukuran mendasar kesehatan dan kesejahteraan mengungkapkan kurva kebahagiaan berbentuk U yang turun dari usia 41 tahun hingga 48 tahun.

"Di usia paruh baya, fakta yang mengkhawatirkan adalah bahwa terlepas dari kesuksesan profesional, materi, atau pribadi yang telah Anda capai setelah bertahun-tahun upaya dan dedikasi, serta keajaiban anak-anak bagi banyak orang atau jejaring sosial yang luas, penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan turun ke dasar terendah saat hidup," kata Dr Marc Bubbs, ahli gizi kinerja yang bekerja dengan atlet profesional dan olimpiade dan baru saja menulis buku baru Peak 40: The New Science Of Mid-Life Health.

Bubbs mengatakan penurunan ini dapat membawa efek buruk yang signifikan bagi kesehatan mental dan fisik kita juga. 

Baca Juga: Wajib Diketahui, Konsumsi Kopi Berlebihan Setiap Hari Bisa Pengaruhi Kesehatan

"Namun daripada hanyut menuju energi rendah, penambahan berat badan, nyeri sendi dan sejenisnya di usia pertengahan 30-an dan seterusnya, Anda dapat mengambil tindakan. Perubahan kecil gaya hidup yang dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu bisa membantu," imbuhnya. 

Ilustrasi Wanita Bahagia. (freepik.com/jcomp)
Ilustrasi Wanita Bahagia. (freepik.com/jcomp)

Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang perlu Anda lakukan untuk tetap sehat dan bahagia di usia 40-an tahun, antara lain:

1. Tidur lebih nyenyak

Bubbs mengatakan rata-rata orang hanya tidur enam setengah jam per malam dan 30 persen orang tidur kurang dari enam jam. 

"Kurang tidur membuat lebih sulit untuk melepaskan diri dari pikiran negatif, menurunkan suasana hati, memperburuk libido Anda, dan memicu peradangan yang berlebihan," Bubbs memperingatkan. 

Baca Juga: Christian Eriksen dan Markis Kido Kolaps di Lapangan, Kesehatan Jantung Wajib Diperhatikan

2. Sarapan

Bubbs menyarankan untuk mengonsumsi setidaknya 20 gram protein dari telur (atau tahu orak-arik untuk vegan), yoghurt, susu (susu atau kedelai), atau bubuk protein dalam smoothie pagi hari.

3. Jangan ngemil di malam hari 

Makan camilan manis di malah hari tak baik untuk kesehatan.  

"Semua ngemil sebelum tidur adalah alasan utama mengapa Anda mungkin berjuang dengan penambahan berat badan atau kesehatan yang buruk di paruh baya," ujar Bubs. 

4. Tingkatkan protein

Protein penting untuk menjaga otot. Asupan protein juga berkorelasi kuat dengan kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan. 

"Orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah yang lebih tinggi melihat peningkatan paralel dalam asupan vitamin dan mineral mereka," jelasnya. 

"Ini mendukung otot tanpa lemak yang merupakan penanda kuat penuaan yang sehat," imbuhnya.

5. Banyak Gerak

Bubbs menunjukkan bahwa pada usia paruh baya, penelitian menunjukkan sepertiga orang dewasa paruh baya tidak melakukan banyak gerak.

"Olahraga adalah alat yang ampuh untuk memicu kesehatan yang lebih baik, mengangkat suasana hati Anda, membangun otot dan menghilangkan lemak tubuh, terutama di usia paruh baya," kata Bubbs.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI