Suara.com - Operasi bibir sumbing jadi harapan anak lahir sumbing tetap memiliki masa depan cerah. Kabar baiknya, 1.000 anak yang terdaftar di Rumah Sakit Bhayangkara, berkesempatan mendapatkan operasi sumbing gratis.
Program ini digelar oleh Smile Train Indonesia, Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia (PUSDOKKES POLRI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) dalam rangka bakti sosial.
Operasi ini digelar serentak di 38 RS Bhayangkara seluruh Indonesia, dan melibatkan tenaga medis lokal pada Selasa, (15/6). Di tengah pandemi, selain diskrining Covid-19, anak sumbing juga akan menjalani tes kesehatan lainnya.
"Anak-anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing berisiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, berbicara, serta berisiko tinggi mengalami malnutrisi," ujar Mayjen TNI dr. Budiman Ketua PERAPI saat konferensi pers, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga: Usai Operasi, Bisakah Anak Bibir Sumbing Bicara dan Hidup Normal?
dr. Budiman mengatakan, anak sumbing ini harus segera mendapat operasi rekonstruksi atau perbaikan kondisi bibir dan hidungnya. Apalagi anak sumbing penerus bangsa, dan jumlah anak sumbing akan selalu ada setiap tahunnya, sehingga jika dibiarkan anak sumbing bisa berdampak untuk negara.
Data Organisasi Kesehatn Dunia atau WHO menunjukkan ada 540 bayi sumbing lahir ke dunia setiap harinya, termasuk di Indonesia.
Kondisi bibir sumbing atau celah langit-langit, yaitu kondisi adanya celah di antara rongga mulut dan rongga hidung akibat ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan langit-langit pada masa perkembangan janin.
"PUSDOKKES POLRI turut prihatin akan tingginya jumlah kasus bibir sumbing di Indonesia. Oleh sebab itu, untuk yang kedua kalinya kami mengadakan Bakti Sosial Operasi Gratis Bibir Sumbing serentak di seluruh Indonesia," tutur Brigjen Dr. Rusdianto, Kepala Pusat Kedokteran Dan Kesehatan POLRI (KAPUSDOKKES).
Adapun layanan operasi bibir sumbing gratis ini dilakukan selama periode Juni 2021. Lebih dari 1.000 pasien sudah terdaftar, dan 752 operasi berhasil dilakukan di 38 RS Bhayangkara di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kakak Cangkul Kepala Adik hingga Tewas Dibantarkan ke RS Bhayangkara Medan, Gangguan Jiwa?
Hingga saat ini, operasi masih berlangsung di RS Bhayangkara Jambi, RS Bhayangkara Semarang, RS Bhayangkara Banten, RS Bhayangkara Denpasar, RS Bhayangkara Mataram, RS Bhayangkara Ambon, RS Bhayangkara Palangkaraya, dan RS Bhayangkara Bandung.