Suara.com - Setiap hari 450 anak lahir dalam kondisi bibir sumbing dan langit-langit. Artinya, anak sumbing ini kualitas hidupnya berisiko tidak sebaik anak yang lahir normal.
Sehingga setiap hari pula anak sumbing ini harus segera menjalani tindakan rekonstruksi atau perbaikan di bagian bibir dan hidungnya
Lantas, bisakah setelah dioperasi anak sumbing kembali menjalani hidup normal?
Dokter Spesialis Bedah Plastik, Dr. Irena Sakura Rini memastikan jika anak sumbing yang sudah dioperasi, setelahnya bisa menjalani hidup layaknya anak normal.
![Balita penderita bibir sumbing Hilya Zuyinuha di Banjarnegara. [Suara.com/Citra Ningsih]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/04/10/25120-balita-bibir-sumbing.jpg)
"Tentu bisa normal, dengan rekonstruksi celah di bibir dan langit-langit sehingga bisa makan dengan baik, sehingga oksigen yang masuk maksimal, dan berfungsi sebagaimana mestinya," ujar Dr. Irena dalam acara inagurasi rekor MURI 700 operasi sumbing selama pandemi, Selasa (15/6/2021).
Dr. Irena sadar betul anak sumbing harus segera dioperasi, agar generasi penerus bangsa ini tetap punya masa depan cerah.
Mengingat anak sumbing jika dibiarkan tidak bisa makan dengan baik, tidak bisa bicara dengan baik dan tidak bisa bermasyarakat dengan baik.
"Mungkin penampilannya tidak terlalu nyaman di lihat, dan akirnya kita secara keseluruhan memiliki generasi yang tidak bisa kita andalkan," tutur Dr. Irena.
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) menambahkan, umur minimal anak yang bisa menjalani operasi bibir sumbing ialah tiga bulan, dan dengan berat minimal 5 kilogram.
Baca Juga: Hits: Penyebab Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing, Tes Antibodi Usai Vaksinasi
"Kurang dari tiga bulan masih terlalu kecil, lapangan operasi terlalu kecil, sehingga kurang bisa menerapkan teknik operasi bisa lapangan pada bayi yang terlalu kecil," ungkap Dr. Irena.