Kasus Covid-19 Melonjak, Pesta Pernikahan Disarankan Dilarang

Selasa, 15 Juni 2021 | 19:04 WIB
Kasus Covid-19 Melonjak, Pesta Pernikahan Disarankan Dilarang
Ilustrasi pernikahan (pexels.com/vjapratama)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivitas mudik lebaran bukan satu-satunya pemicu lonjakan kasus positif Covid-19 saat ini. Tetapi juga akibat pergerakan masyarakat yang menimbulkan kerumunan, terutama di area publik dan kegiatan sosial. 

Oleh sebab itu, Epidemiolog Universitas Indonesia prof. dr. Syahrizal Syarif menyarankan agar pemerintah bersikap tegas menangani kerumunan, salah satunya dengan membuat aturan pelarangan acara pernikahan dengan jumlah tamu yang banyak. 

"Harus betul-betul tegas tidak boleh ada kerumunan, tidak boleh ada acara kawinan, ulang tahun, itu betul-betul harus dilarang. Saat ini tidak boleh ada kerumunan apapun terutama bentuk kerumunan sosial, kegiatan kebudayaan, kegiatan apapun itu tidak boleh," ucapnya saat dihubungi suara.com, Selasa (15/6/2021).

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

"Kalau terpaksa sekali jumlahnya harus dibatasi dan protokol kesehatan harus betul-betul dilaksanakan," imbuhnya.

Baca Juga: Jakarta Masuki Fase Genting, Akses Keluar Masuk Tangsel Tak Diperketat

Terkait dengan varian baru virus corona yang juga telah terkonfirmasi di Indonesia, menurut Syarif, hal tersebut wajar terjadi. Ia membenarkan kemampuan varian baru virus corona memang lebih menular. Karena mutasi terjadi pada protein tanduk, organ yang digunakan virus untuk masuk ke tubuh manusia.

"Sehingga wajar saja kalau ia mempunyai kemampuan lebih mudah masuk, artinya lebih mudah menular. Sampai saat ini WHO belum menyatakan ada bukti bahwa tingkat keganasan, misalnya, meningkat atau tidak bisa diperiksa dengan PCR, itu semua sebetulnya masih tetap. Hanya menular lebih cepat," jelasnya.

Lantaran lebih cepat menular, Syarif menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan 5M oleh seluruh masyarakat. Juga penerapan testing, tracing, dan treatment oleh setiap daerah perlu ditingkatkan.

"Pemerintah ngomong tentang PPKM mikro, secara konsep baik tapi kita harus melihat bagaimana implementasinya di lapangan," pungkas Syarif.

Baca Juga: Waspada! Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor Kembali Melonjak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI