Suara.com - Menurut laporan Public Health England (PHE), 9 dari 10 kasus varian baru virus corona Covid-19 sekarang menjadi varian Delta. Data PHE juga menunjukkan bahwa varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India terbukti 64 persen lebih menular daripada varian virus corona Inggris, yang masuk kategori varian Alpha.
Sejauh ini, gejala umum virus corona yang diketahui berupa batuk, demam, kehilangan indra penciuman dan rasa. Tapi, varian Delta ini menghadirkan serangkaian gejala yang berbeda.
Menurut para peneliti dilansir dari Express, adapun 3 gejala utama varian Delta, termasuk:
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek
Tapi, Profesor Tim Spector demam tetaplah menjadi gejala umum infeksi varian virus corona Delta. Sedangnkan, hilangnya indra penciuman sudah tidak terlalu umum.
Baca Juga: Sepertiga Pasien Meninggal karena Varian Virus Corona India Walau Sudah Divaksin Covid-19
"Sejak awal Mei 2021, kami telah melihat 3 gejala terbatas dari infeksi virus corona sudah tidak sama dengan sebelumnya. Munculnya berbagai varian virus corona nampaknya bekerja dengan berdampak secara berbeda pada tubuh pasien," jelas Profesor Tim Spector.
Orang-orang mungkin mengira mereka baru saja terkena flu musiman, sehingga masih beraktivitas biasa dan menyebarkan virusnya ke orang lain. Hal ini yang justru memicu munculnya banyak kasus.
"Bila Anda masih muda, Anda mungkin akan mengalami gejala yang lebih ringan. Gejalanya mungin terasa seperti pilek atau perasaan tidak enak badan, tapi tetaplah di rumah dan lakukan tes Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, studi Imperial College London React terhadap lebih dari 1 juta orang di Inggris yang terinfeksi varian Alpha, menemukan berbagai gejala tambahan terkait varian virus corona tersebut.
Gejala tambahan itu termasuk menggigil, kehilangan nafsu makan, sakit kepala dan nyeri otot bersama-sama. Stdui tersebut mengatakan gejala lain ini mungkin memiliki penyakit lain, karena itu seseorang harus menjalani tes Covid-19.
Baca Juga: Awas, Ukuran Masker yang Tak Pas Wajah Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona!