Markis Kido Meninggal, Jangan Lakukan Ini Saat Beri Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Selasa, 15 Juni 2021 | 11:43 WIB
Markis Kido Meninggal, Jangan Lakukan Ini Saat Beri Pertolongan Pertama Serangan Jantung
Markis Kido (Instagram @badminton.ina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meninggalnya Markis Kido, Legenda Bulutangkis Tanah Air mengagetkan masyarakat Indonesia. Ia meninggal di usia terbilang muda yakni 36 tahun, karena serangan jantung.

Dokter Spesialis Jatung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay berpesan pertolongan pertama serangan jantung atau orang yang sedang kolaps tanpa benturan dilarang untuk didudukkan.

"Orang yang kolaps, pingsan atau tidak sadarkan diri jangan didudukkan harusnya dibaringkan," ujar dr. Vito dalam keterangannya kepada suara.com, Selasa (15/6/2021).

Alih-alih didudukan, dr.Vito mengatakan saat seseorang tidak sadarkan diri atau pingsan tanpa benturan, maka langkah pertama adalah cek napas dari mulut dan hidung, cek kesadaran apakah dia merespon panggilan atau bersuara.

Baca Juga: Jenazah Markis Kido Tinggalkan Rumah Duka

"Untuk medis segera cek denyut nadi, jika tidak ada respon (tidak bernapas, tidak merespon panggilan, nadi tidak berdenyut) maka CPR harus dilakukan," jelas dr. Vito.

CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal RJP (resusitasi jantung paru), adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas.

Tujuan CPR dilakukan adalah untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup dengan teknik pemijatan atau penekanan di dada.

Larangan kedua, ialah jangan berikan pasien yang sedang tidak sadar tersebut makan atau minum.

Makan dan minum boleh diberikan apabila pasien tersebut sudah benar-benar sadar, lalu bisa melakukannya sendiri.

Baca Juga: Dokter Ingatkan Pentingnya Kemampuan CPR Pada Atlet dan Orang Sekitar Atlet

"Jadi dua prinsip yang harus diketahui penolong," pungkas dr. Vito.

Sekedar informasi, Markis Kido tutup usia pada Senin (15/6) malam diduga karena serangan jantung. Kabar meninggalnya Markis dikonfirmasi oleh mantan pebulutangkis Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir akrab menghiasai layar kaca sebagai presenter, Yuni Kartika.

Saat dikonfirmasi awak media ihwal berpulangnya Markis, Yuni menjawab; "Kayaknya serangan jantung. Saat lagi main bulutangkis di Tangerang," papar perempuan berusia 47 tahun itu.

Tak selang berapa lama, PBSI pun mengonfirmasi kabar meninggalnya Markis Kido lewat akun Instagram resmi mereka.

"Markis Kido berpulang di usia 36 tahun. Selain menyabet medali emas di Olimpiade 2008, Markis juga sempat memenangi Kejuaraan Dunia pada 2007, serta Piala Dunia Badminton pada 2006 silam," tulis PBSI lewat akun @badminton.ina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI