Studi Lancet: Varian Delta Covid-19 Dua Kali Lebih Berisiko Sebabkan Rawat Inap

Selasa, 15 Juni 2021 | 11:01 WIB
Studi Lancet: Varian Delta Covid-19 Dua Kali Lebih Berisiko Sebabkan Rawat Inap
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian Delta Covid-19 diketahui menular lebih cepat dibandingkan varian Covid-19 lainnya. 

Tak hanya lebih menular, studi terbaru juga menyebut varian Delta dua kali lebih berisiko timbulkan rawat inap pada seseorang yang terinfeksi dibandingkan dengan strain Alpha, terutama pada pasien dengan lima atau lebih komorbid.

Penelitian Kesehatan Masyarakat Skotlandia menganalisis data untuk menyelidiki risiko masuk rumah sakit dan memperkirakan efektivitas vaksinasi di antara kemungkinan kasus varian Delta. Studi ini diterbitkan di The Lancet.

Selama masa penelitian, yang berlangsung dari 1 April hingga 6 Juni 2021, terdapat 19.543 kasus virus corona, 377 di antaranya memerlukan rawat inap. Dari rawat inap tersebut, 134 kasus adalah S gen-positif.

Baca Juga: Gegara Lonjakan Covid-19, DPR Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda 2 sampai 3 Bulan

Dalam analisis sebelumnya, para peneliti telah menentukan bahwa 97 persen gen S - kasus positif yang diurutkan di Skotlandia adalah varian Delta, dan 99 persen varian Delta adalah gen S positif. Kasus gen-negatif S diklasifikasikan sebagai infeksi varian Alpha.

Dalam data tersebut, para peneliti mencatat bahwa kasus positif gen S terjadi pada semua usia, tetapi lebih banyak terjadi pada anak-anak yang lebih muda dibandingkan dengan varian Alpha. Mereka juga menemukan bahwa kasus gen S positif dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap pasien Covid-19 jika dibandingkan dengan kasus gen S negatif.

Menurut peneliti, vaksin AstraZeneca Covid-19 dan suntikan Pfizer-BioNTech terbukti mengurangi risiko infeksi dan rawat inap karena varian Delta, tetapi perlindungan terhadap infeksi turun dibandingkan dengan varian Alpha.

Namun, para peneliti mencatat bahwa analisis itu bersifat observasional, dan perkiraan efektivitas vaksin perlu ditafsirkan dengan hati-hati.

"Ringkasnya, kami menunjukkan bahwa varian Delta di Skotlandia ditemukan terutama pada kelompok yang lebih muda," tulis para peneliti dikutip dari Fox News.

Baca Juga: BCL Positif Covid-19, Minta Jangan Anggap Remeh

"Risiko masuk rumah sakit Covid-19 kira-kira dua kali lipat pada mereka yang memiliki Delta dibandingkan dengan Alpha, dengan risiko masuk terutama meningkat pada mereka yang memiliki lima atau lebih komorbiditas yang relevan," imbuh mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI