Suara.com - Jika sebelumnya demam dan batuk dianggap sebagai gejala utama Covid-19, kini tanda penyakit tersebut telah berubah. Dilansir dari New York Post, para ahli di Inggris menyebut bahwa kini gejala utama Covid-19 menjadi sakit kepala dan sakit tenggorokan lebih umum ditemukan.
"Covid-19 bertindak berbeda sekarang, lebih seperti pilek,” Tim Spector, seorang profesor epidemiologi genetik yang telah melacak gejala selama pandemi, mengatakan kepada The Telegraph.
Sekarang, tanda peringatan yang paling mungkin adalah sakit kepala, diikuti oleh sakit tenggorokan dan pilek, kata profesor King's College London.
Ia mengatakan bahwa semua itu bukan gejala klasik lama. Seperti diketahui indikator utama sebelumnya demam dan batuk.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta 7,5 Juta Warga DKI Divaksin Akhir Agustus, Anies Menyanggupi
Sekarang masing-masing merupakan gejala keempat dan kelima yang paling mungkin, kata Spector kepada surat kabar Inggris.
Spector mengatakan pergeseran ini makin terlihat jelas bulan lalu. Meski demikian, belum terlihat jelas persis mengapa itu berubah.
Walaupun ada satu teori bahwa itu mencerminkan penyebaran varian India yang sangat menular, yang telah diperingatkan oleh Dr. Anthony Fauci bisa menjadi yang paling dominan di AS.
"Varian ini tampaknya bekerja sedikit berbeda," kata Spector.
Teori lain adalah bahwa orang yang lebih muda sekarang terkena virus dan melaporkan gejala yang lebih ringan.
Baca Juga: Rektor Unair: Hasil Uji Spesimen Covid-19 Bangkalan Terindikasi Virus Varian India
Bagaimanapun, ketakutannya adalah orang-orang terinfeksi tetapi “tidak menyadarinya”, kata ilmuwan itu.
"Orang-orang mungkin mengira mereka terkena flu musiman dan mereka masih pergi ke pesta dan mereka mungkin menyebarkannya," katanya.
Di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) secara teratur memperbarui daftar gejalanya, dengan semua Spector disebutkan dalam daftar 11 hal utama yang harus diwaspadai.
Lainnya termasuk sesak napas, kelelahan, diare, muntah atau kehilangan rasa atau bau. Bahkan itu "tidak termasuk semua gejala yang mungkin," CDC memperingatkan.